Sifat manusia yang tidak pernah berubah. Jawaban Yesus

Lukas 17:20-37
Minggu Sengsara 5

atas pertanyaan orang Farisi tentang kapankah Kerajaan Allah
akan datang (ayat 20-21) tidak dimaksudkan untuk mengingkari apa yang
nantinya diajarkan-Nya kepada murid-murid-Nya, yaitu tentang
penampakan Kerajaan-Nya di masa mendatang (ayat 24). Ia menyatakan
bahwa walaupun Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah,
namun sesungguhnya sudah hadir di antara mereka dalam pribadi
Yesus Kristus (ayat 21). Orang-orang Farisi tidak mampu melihat
Kerajaan Allah karena pikiran mereka sebetulnya sudah
terkontaminasi oleh gemerlapnya dunia yang mereka kejar,
sehingga pemahaman mereka tentang Kerajaan Allah pun menjadi
salah.


Kesalahan orang-orang Farisi itu terus berulang pada generasi
selanjutnya, walaupun berbeda wujudnya. Yesus sudah menegaskan
bahwa kedatangan Kerajaan-Nya akan tergenapi. Ketika itu, banyak
orang akan terkejut karena tidak siap. Mereka terlalu sibuk
dengan urusan-urusan sendiri dan tidak bisa melepaskan diri dari
perkara duniawi, seperti yang terjadi pada zaman Nuh dan Sodom
Gomora. Sikap manusia terhadap harta di sepanjang segala zaman
tidak pernah berubah. Bila kita melihat di sekitar kita sekarang
ini, manusia-manusia terlalu sibuk dengan urusan, kepentingan,
keuntungan, dan kepuasan pribadi yang semuanya berhubungan
dengan harta. Mereka berlomba-lomba untuk mempunyai harta
sebanyak-banyaknya dalam waktu dan dengan tenaga yang sekecil-
kecilnya. Salah satu penyebabnya adalah merebaknya budaya
konsumerisme dewasa ini. Hal ini semakin ditumbuhsuburkan dengan
kemajuan media cetak dan elektronik. Akibatnya kehidupan mereka
sehari-hari hanya dipenuhi bagaimana mendapatkan harta,
menikmati, dan mempertahankan apa yang sudah dimilikinya; karena
mereka tidak bisa membayangkan kehidupan tanpa segala kenikmatan
dan kemewahan. Akibatnya mereka tidak dapat membayangkan bahwa
Kerajaan Allah atau "Dunia yang lain" sudah di ambang pintu dan
akan segera masuk ke dalam realita manusia dan menghapus segala
ilusi yang ditawarkan dunia.


Renungkan: Kedatangan-Nya kelak akan menempatkan "harta benda"
dalam perspektif yang sesungguhnya. Ini dapat dipergunakan untuk
kekekalan namun juga dapat menghancurkan manusia karena membuat
mereka buta dan melupakan perkara-perkara rohani.

Scripture Union Indonesia © 2017.