Ada saat diam, ada saat bertindak. Untuk menentukan kapan

1Raja-raja 18:20-28
Minggu Epifania 8

kita harus diam dan kapan harus bertindak dalam menghadapi suatu
masalah bukanlah tindakan yang gampang. Sebagai contoh, beberapa
waktu lalu ketika banyak gereja dibakar dan dirusak massa,
apakah Kristen harus diam atau harus bertindak? Pertimbangan apa
sajakah yang diperlukan untuk menentukan tindakannya, sehingga
berdampak positif bagi masyarakat Kristen secara khusus dan
masyarakat Indonesia secara umum.


Elia di bawah pimpinan Allah sudah memberikan contoh yang patut
diteladani. Ada saat dimana ia harus diam, pasif, bahkan
bersembunyi. Namun ada saatnya pula ia aktif, keluar untuk
menemui dan menantang Ahab beserta nabi-nabi Baalnya. Di dalam
perikop ini jelas tergambar bagaimana Elia secara aktif
menantang seluruh rakyat Israel, nabi-nabi Baal, dan Ahab untuk
bertanding melawan dia. Apa pertimbangan Elia sehingga ia harus
melakukan tindakan yang sangat membahayakan keselamatan jiwanya
dan tentunya akan membawa kehancuran iman terhadap YAHWEH jika
Elia dibunuh?


Pertimbangan pertama: Elia melihat bahwa Ahab secara sadar dan
'tulus' beriman kepada Baal, berarti ia secara sepenuh hati
sudah berpaling dari Allah. Hal ini terbukti dengan kesediaannya
untuk memanggil dan mengumpulkan nabi-nabi Baal dan seluruh
rakyat Israel ke gunung Karmel. Ahab tidak mungkin disadarkan
dengan bencana alam sehebat apa pun karena hati dan matanya
sudah tertutup. Karena itulah Elia harus bertindak agar Israel
tidak berlarut-larut menjadi korban hukuman Allah. Pertimbangan
kedua: rakyat Israel telah terlibat dalam kompromi yang
membahayakan. Mereka menyembah Allah namun secara bersamaan juga
menyembah Baal. Kompromi ini akhirnya membawa Israel berpaling
dari Allah. Israel akan menuju kehancuran iman, moral, dan
akhlak.


Tujuan dari tindakan Elia tidak lain dan tidak bukan
hanyalah untuk membawa bangsa Israel kembali kepada Allah yang
benar. Untuk itulah Elia berani mengambil risiko yang besar
sekalipun. Umat Kristen di Indonesia dapat meneladani apa yang
Elia lakukan.


Renungkan: Jika perlakuan yang kita terima sudah membahayakan
keteguhan iman umat Allah, maka Kristen harus berani bersuara,
agar umat Tuhan di bumi Indonesia dapat terus berdiri kokoh.

Scripture Union Indonesia © 2017.