Demi Kebaikan Bersama

2 Korintus 1:12-2:4
Minggu ke-1 sesudah Pentakosta



Gereja dapat dikenal sebagai institusi keagamaan yang dikelola secara bersama-sama oleh rohaniwan dan umat Allah melalui berbagai program gereja. Program yang baru diharapkan dapat menyempurnakan program sebelumnya. Namun, tidak tertutup kemungkinan dalam proses realisasi, program tersebut bisa berubah karena berbagai kendala. Demi kebaikan bersama, perubahan itu perlu dilakukan.

Rasul Paulus berencana mengunjungi jemaat di Korintus (1:15-16). Namun, dia harus membatalkan rencananya. Pasal 2 ayat 1-4 menjelaskan alasannya. Tampaknya ada yang membuat Paulus berduka ketika berkunjung ke Korintus. Ada orang-orang yang tidak bisa menerima diri dan ajarannya.

Oleh karena itu, untuk menghindari konflik, Paulus membatalkan kunjungan berikutnya. Tidak ada gunanya memaksakan kehendak diri kalau kehadiran Paulus hanya mengakibatkan luka atau dukacita, baik bagi dirinya maupun jemaat Korintus. Perubahan rencana itu bukan karena Paulus plinplan, melainkan demi kebaikan bersama.

Pada dasarnya, sebuah perencanaan itu baik dan bermanfaat karena kegiatan menjadi lebih terarah dan teratur. Namun, rencana itu tidak boleh menjadi aturan yang kaku, mengikat, dan tidak bisa diubah. Jangan sampai pelaksanaan rencana menjadi lebih penting daripada tujuan dari rencana itu sendiri.

Kita harus siap sedia terbuka terhadap perubahan. Terlebih lagi saat perubahan itu membawa kebaikan bersama. Terkadang kepentingan pribadi maupun ego harus dikesampingkan. Program yang berpotensi menimbulkan konflik dibatalkan, dan hanya program yang membangun kesatuan jemaat yang dilaksanakan. Bagaimanapun, perubahan itu harus dilakukan supaya umat Tuhan tetap bersatu dan nama Tuhan dimuliakan.

Perubahan yang tidak terduga terjadi atas izin Allah. Jadi, bersiaplah dan bersedialah serta berjaga-jagalah terhadap perubahan yang telah, sedang, dan akan terjadi, demi kebaikan bersama selaku orang-orang percaya di dalam Kristus. [KRS]
Scripture Union Indonesia © 2017.