Kasih setia Tuhan.

Ezra 3:8-13
Minggu Advent 1

Walaupun ingatan akan Tuhan dan kesetiaan manusia pasang surut,
kasih setia Tuhan tak pernah berubah. Itulah kebenaran yang
diakui seluruh umat Israel dengan menyanyikan nyanyian pujian dan
syukur untuk merayakan pembangunan dasar rumah Tuhan (11). Dalam
penderitaan dan dukacita yang telah mereka alami selama 70 tahun,
membuat mereka sulit mempercayai bahwa situasi mereka dapat pulih
lagi. Bukankah Tuhan yang membuang mereka dari tanah perjanjian
itu? Namun saat ini mereka menyadari bahwa kasih setia-Nya tetap
sama. Perasaan kita pun cenderung pasang-surut tergantung situasi.
Apa yang dapat kita pelajari dari firman ini agar tidak
diombang-ambingkan pada saat ditimpa kesulitan?


Ungkapan syukur umat.
Peletakan fondasi Bait Allah dirayakan bangsa Yehuda yang pulang.
"Seluruh umat bersorak-sorai dengan suara nyaring" merefleksikan
gegap gempita yang biasa dilakukan untuk menyatakan kesedihan
atau sukacita di negara Timur Tengah. Generasi tua menangis
karena mengingat kemegahan Bait Allah yang sama. Sedangkan
generasi muda begitu bergembira melihat prospek yang ada di depan
mereka. Marilah kita tanamkan sikap menatap ke depan,
mengharapkan apa yang akan Allah lakukan di hari mendatang,
janganlah tenggelam dalam masa lalu betapa pun gemilangnya.

Scripture Union Indonesia © 2017.