Melalaikan Perintah Allah

1 Samuel 2:27-36
Minggu ke-8 sesudah Pentakosta
Mengetahui perintah Allah tidak otomatis membuat manusia ingin melakukannya. Diperlukan kerendahan hati, keberanian, dan ketaatan untuk melakukan perintah Allah.

Imam Eli tahu benar bagaimana seharusnya ia dan anak-anaknya hidup dan bekerja sebagai imam bagi umat Israel. Mereka adalah pelayan Allah bagi umat-Nya. Mereka harus mengantarai umat Allah untuk memberi kurban. Pedihnya, kurban-kurban yang seharusnya menjadi bagian Allah direbut dan dinikmati oleh kedua anak Eli: Hofni dan Pinehas. Eli tak berdaya terhadap sikap dursila keduanya. .

Allah menegur imam Eli yang memandang rendah perintah Allah. Eli tidak keras terhadap anak-anaknya. Eli lebih memilih menghormati anak-anaknya yang jelas-jelas melakukan dosa terhadap Allah. Dengan sengaja Eli ikut menikmati perbuatan dosa anak-anaknya (29). Allah berjanji akan menghukum mereka (30-36).

Kelalaian Imam Eli dalam mendidik anak-anaknya—agar melakukan dengan benar tugas mereka sebagai imam yang kudus di hadapan Allah—telah mendatangkan hukuman berat atas dirinya dan keturunannya. Hidup mereka akan semakin terperosok dalam jurang dosa.

Teguran Allah kepada Imam Eli mengingatkan kita akan pentingnya melakukan perintah Allah sebagai orang percaya. Allah memilih, memanggil, dan memerintahkan umat-Nya untuk hidup sebagai umat yang kudus di hadapan-Nya. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa yang menjadi perintah dan kehendak Allah melalui firman-Nya. Tidak hanya mengetahui, kita juga harus melakukan perintah Allah sesuai dengan kehendak-Nya.

Mengetahui dan melakukan bagaikan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Tanpa salah satu, maka uang itu palsu. Kita harus terus setia belajar firman Allah untuk mengetahui kehendak Allah atas hidup kita. Kemudian dengan kerendahan hati, ketaatan, dan keberanian di dalam pimpinan Roh kudus, kita melakukan kehendak Allah. Itulah hidup yang diperkenan Allah.

Doa: Tuhan, mampukan kami mengetahui kehendak-Mu dan melakukannya dengan setia dalam hidup kami meski ada rintangan. [MAR]
Marlina
Scripture Union Indonesia © 2017.