Gereja yang Bertumbuh

Lukas 5:1-11
Tahun Baru
Di danau Genesaret, Yesus naik ke perahu Simon yang baru saja melabuh. Dari atas perahu itu, Dia mengajar orang yang mengerumuni-Nya (1-3). Kemudian, Dia menyuruh Simon untuk menangkap ikan di siang hari. Padahal, sudah semalaman Simon tidak mendapat apa-apa (4, 5).
Apa maksud tindakan Yesus? Yesus ingin Simon sungguh-sungguh memahami arti menjala manusia (10). Yesus sedang menguji ketaatan Simon atas otoritas-Nya. Ini terbukti dari julukan Simon terhadap Yesus, yaitu sebagai Guru. Simon berkata, ”..., tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga” (5). Setelah melihat mukjizat yang terjadi, Simon mengakui dosanya di hadapan Yesus. Dia merasa tidak layak. ”Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa,” ujarnya (8).
Yesus juga menguji hal paling berharga bagi Simon. Ketika jala mereka mau robek karena menangkap banyak ikan, Simon memanggil perahu lain untuk menolong (6, 7). Saat itu, biaya memperbaiki jala sangat mahal, bisa membuat mereka bangkrut. Kelihatannya Simon tidak mau bangkrut. Namun, di darat Simon siap bangkrut. Dia meninggalkan segala sesuatu, termasuk jala, ikan, dan kapal untuk kemudian mengikut Yesus (11). Simon menunjukkan bahwa mengikut Yesus jauh lebih berharga daripada semuanya itu.
Saat memutuskan untuk menjadi murid, itu berarti kita menyadari dan tunduk atas otoritas Allah. Kita menyadari segala perbuatan dosa, kemudian rela meninggalkan segala sesuatu yang berharga demi mengikut-Nya. Allah menguji sikap hati kita setiap hari. Allah memakai aktivitas keseharian untuk menguji ketaatan kita pada otoritas-Nya. Lewat itu, Dia ingin agar kita semakin menyadari dosa dan bertobat. Dia ingin agar kita meninggalkan segala sesuatu demi Dia. Allah akan menguji keseluruhan hidup kita.
Apakah kita murid Yesus? Bersediakah kita hari ini membiarkan Tuhan menguji kemuridan kita?
Doa: Ujilah kami, ya Bapa, apakah kami setia dan taat kepada-Mu demi Yesus Kristus, Sang Guru. [JH]
Juppa Haloho
Scripture Union Indonesia © 2017.