Iman dan Pertolongan Allah

Mazmur 25
Minggu ke-11 sesudah Pentakosta
Tidak mudah memberikan pengampunan kepada mereka yang telah menyakiti kita. Disadari atau tidak, sejak dari muda realitas kawan dan musuh telah ditanamkan dalam pikiran kita. Seseorang disebut kawan apabila mereka yang mendukung kita. Istilah musuh hanya ditujukan kepada orang-orang yang melawan kita. Melalui mazmur Daud, Allah mengingatkan bahwa kita adalah musuh Allah. Hakikat dosa adalah pemberontakan terhadap Allah. Karena manusia berusaha menjauhkan diri dari Allah (Rm. 3:10-11, 23). Melalui mazmur Daud ini juga, Allah mengajar kita untuk bertobat dan kembali kepada-Nya.
Mazmur 25 diawali dengan pengakuan Daud bahwa ia sangat membutuhkan Allah (1-2). Kebutuhan akan Allah dialami oleh mereka yang menyadari betapa serius dosa-dosanya (7), serta betapa besar kasih dan anugerah Allah (7-12). Di sini, keselamatan adalah karya Allah untuk membawa orang berdosa kepada kebenaran (5). Dan buah dari keselamatan adalah relasi intim dengan Allah (12-21).
Daud juga mengingatkan betapa seriusnya dampak yang ditimbulkan oleh dosa, antara lain: dapat membawa celaka (15), perasaan hampa dan tertindas (16), serta permusuhan (19). Karena itu, setiap orang perlu kembali kepada Allah supaya mereka mendapatkan tuntunan, bimbingan, dan pemulihan dari Allah (8-21). Hanya bersandar dan mengandalkan anugerah Allah, maka orang percaya akan mendapatkan bimbingan menuju jalan yang terang dan penyertaan dari Allah (12-18, 20).
Pada akhir mazmurnya, Daud tidak lupa menaikkan doa bagi bangsanya (25). Ia bersyafaat bagi bangsanya karena Daud merindukan pembebasan bangsanya dari masa kesesakan. Dalam PB, Rasul Paulus juga mengingatkan bahwa setiap orang percaya selalu menghadapi peperangan melawan penguasa kegelapan (Ef. 6:12). Dan Allah memberikan perlengkapan senjata rohani agar kita dapat menghadapi serangan Si Jahat.
Doa: Ya Tuhan, ampunilah dosa dan kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni orang yang bersalah terhadap diri kami. [IBS]
Ignatius Bagoes Seta
Scripture Union Indonesia © 2017.