Bijaksanalah di Hadapan Allah

Mazmur 2
Minggu ke-1 sesudah Tahun Baru
Pernahkah Anda tertawa menyaksikan tingkah laku orang lain? Mungkin karena Anda merasakannya sebagai sesuatu yang lucu atau aneh. Mungkin juga Anda menganggapnya sebagai kebodohan karena menurut Anda semestinya tidak begitu. Dan Anda langsung berhenti karena menyadari hal itu merupakan pelecehan karena telah menganggap rendah orang lain.
Nah, dalam bacaan hari ini kita menyaksikan bagaimana Allah menertawakan manusia. Namun, tindakan ini bukan merupakan pelecehan karena Allah menertawakan kedegilan hati manusia yang berusaha melawan Allah dan orang pilihan-Nya (2). Aneh rasanya manusia mencoba melawan Sang Pencipta. Tetapi itulah yang terjadi. Menanggapi hal itu Allah menegaskan bahwa Ialah yang memilih dan menugaskan orang yang telah dipilih-Nya.
Mazmur ini merupakan mazmur mesianis, sejatinya pula merujuk kepada Mesias yang akan diutus dan diurapi-Nya. Mesias yang akan mengalami tantangan dari lahir hingga mati-Nya. Meskipun demikian, Allah Bapa akan memberikan segala kuasa kepada-Nya (8). Penulis Kitab Ibrani mengutip mazmur ini ketika hendak menjelaskan kemesiasan Yesus Orang Nazaret (Ibr. 1:5, 5:5).
Karena itulah, pemazmur mendorong para raja di bumi untuk bertindak bijaksana di hadapan Allah (10). Para hakim pun didorong tidak hanya mendengarkan kata-katanya sendiri dalam mengambil keputusan dalam sidang pengadilan, tetapi sungguh mau mendengarkan sabda Tuhan sendiri. Para pemimpin dinasihati untuk beribadah kepada Allah. Itu berarti mereka harus mau mengakui dengan tulus keberadaan Allah dan bersedia menyembah-Nya. itu berarti sebagai pemimpin mereka harus bertindak adil terhadap rakyatnya karena rakyat pada dasarnya adalah milik Allah sendiri. Jika pemerintah dunia berbuat semaunya, maka Allah sendiri yang akan menjadi lawan mereka.
Dan melawan Allah sejatinya merupakan kebodohan semata karena Allah sungguh Mahakuasa. Ialah yang menurunkan dan menaikkan para penguasa dunia.
Kristiani Tarigan
Scripture Union Indonesia © 2017.