Pribadi yang Visioner

Nehemia 2:11-20
Minggu ke-4 sesudah Pentakosta
Perencanaan matang sangatlah penting. Misalnya, melakukan survei, penyelidikan, hingga ajakan untuk ikut berpartisipasi. Hal inilah yang dilakukan oleh Nehemia karena ia memiliki beban dan misi membangun kembali tembok-tembok Yerusalem. Dalam mewujudkan visinya, Nehemia mengalami berbagai rintangan dan tantangan, baik pihak yang mendukung atau menentangnya. Namun, dengan keyakinan penuh pada pemeliharaan Tuhan, ia berhasil mewujudkan semuanya itu. Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, visioner adalah orang yang memiliki khayalan atau wawasan ke depan. Status visioner patut diberikan kepada Nehemia. Karena ia memiliki harapan besar untuk membangun kembali tembok Yerusalem. Setibanya di Yerusalem, tanpa diketahui orang lain, ia meneliti tembok-tembok kota dan ia keluar melalui pintu gerbak Lebak (13), berlanjut ke pintu gerbang Mata Air dan ke kolam Raja (14), naik melalui wadi dan pulang kembali melalui pintu gerbang Lebak (15).Tindakan ini dilakukan Nehemia setelah ia meneliti semua sisi tembok. Nehemia mengajak umat Tuhan untuk menyadari makna kemalangan. Kemalangan yang bisa saja menimpa Yerusalem karena kota itu tidak lagi dilindungi oleh tembok-temboknya. Demi keamanan seluruh bangsa di masa depan, tembok-tembok Yerusalem mesti dibangun kembali. Keyakinan Nehemia pada karya pertolongan Tuhan ia sampaikan kepada umat Tuhan. Sebagai responsnya, mereka sepenuh hati menyatakan kesediaannya untuk ikut terlibat dalam proyek tersebut (18). Nehemia melihat respons positif tersebut sebagai campur tangan Allah atas ketulusan niat mereka (20). Saat ini kita dipanggil meneladani Nehemia, yang merupakan pribadi yang visioner dan inovatif dalam menghadapi rintangan masa kini dan mengantisipasi tantangan masa depan. Dengan kualitas dan mentalitas visioner, kita tidak akan mudah menyerah dalam menghadapi permasalahan kehidupan ini. Tentunya juga dengan percaya dan memercayai visi kita pada Tuhan.
Wiwik Wulandari
Scripture Union Indonesia © 2017.