Providensia Allah dan Kewajiban Manusia

Mazmur 105:37-45
Minggu ke-4 sesudah Pentakosta
Siapakah yang dapat menolak apabila hidupnya dilimpahi berkat dan segala pemberian yang baik? Itulah yang diungkapkan pemazmur dalam pujian atas segala kebaikan Allah terhadap umat pilihan-Nya (37-44). Pengalaman dituntun tangan Allah yang perkasa, keluar dari tanah perbudakan menuju tanah perjanjian, adalah pengalaman luar biasa yang pernah dialami oleh bangsa Israel. Mereka meninggalkan Mesir bukan dengan tangan hampa, sebaliknya membawa barang-barang yang terbuat dari emas, perak, dan kain-kain. Sebab, Allah Israel telah membuat orang Mesir bermurah hati kepada umat-Nya. Dan yang terpenting adalah tidak ada seorang pun yang tertinggal dari antara mereka (37; bdk. Kel. 12:35-36). Melewati panas padang gurun yang menyengat dan menembus dinginnya kegelapan malam bukanlah halangan bagi mereka. Karena penyertaan Allah tampak jelas dengan tiang awan pada siang hari dan tiang api sebagai penerang pada malam hari (39; bdk. Maz. 121:6). Allah juga membukakan mata air dari gunung-gunung batu agar mereka tidak kehausan dan mendatangkan burung puyuh serta roti surga sebagai makanan (40-41; bdk. Kel. 17:1-7; 16:2-15). Segala yang mereka butuhkan telah Allah sediakan. Namun, semuanya itu diberikan bukanlah tanpa tujuan. Allah menghendaki umat-Nya memahami betapa pentingnya mengikuti ketetapan dan memegang segala pengajaran-Nya (45). Kerinduan terbesar Allah terhadap Israel, yaitu melalui mereka semua bangsa datang dan menyembah Allah yang hidup (Yes. 49:6b). Kita adalah umat pilihan dan tebusan Allah. Kita ditebus dari kehidupan lama (perbudakan dosa) dan dibawa menuju kehidupan baru dalam Kristus (1Ptr. 1:18). Semua pemeliharaan Allah menunjukkan bahwa Ia menginginkan kita menjaga kesetiaan iman, menjalankan perintah-Nya, dan mewujudkan kehendak-Nya dengan sepenuh hati supaya setiap orang percaya menjadi saksi Allah yang hidup bagi bangsa-bangsa atau pun setiap orang yang ada di sekitar kita (1Kor. 6:20).
Irvin Tolanda
Scripture Union Indonesia © 2017.