Antara Pionir dan Pembangun

1 Tawarikh 22:2-19
Minggu Paskah ke-3
Untuk mempersiapkan pendirian Bait Suci, Daud mempersiapkan berbagai bahan yang dibutuhkan (5), seperti: batu, besi, tembaga, emas, perak dan kayu aras (2-4,14). Keinginan terbesar Daud untuk membangun rumah yang besar dan megah untuk Tuhan sudah pupus. Bukan Daud yang menolak, melainkan Tuhan. Alasannya sederhana, yaitu tangan Daud penuh dengan pertumpahan darah (8). Meski Daud merupakan orang yang dikasihi dan diperkenan Tuhan, namun membangun Bait Suci merupakan hal yang serius bagi Tuhan. Karena itu, Tuhan memilih salah seorang anak laki-laki Daud yang akan menggenapi keinginannya. Orang tersebut adalah Salomo (6-7,9-10). Allah tidak hanya membuat Salomo berhasil membangun Bait Suci, tetapi juga memberikan keamanan bagi seluruh Israel di bawah kepemimpinannya (9,18) dan kerajaan Salomo akan dikukuhkan oleh Tuhan (10). Untuk membangun Bait Suci yang indah nan megah, Salomo harus mengerahkan para ahli yang terampil di bidangnya masing-masing untuk memulai pembangunan tersebut (15-16). Sebagai seorang ayah dan raja, Daud berharap Tuhan senantiasa menyertai Salomo berhasil mendirikan Bait Suci (11,16b), serta memberikan Salomo akal budi dan pengertian untuk memerintah (12) sebagai raja yang bijak dan adil. Daud juga memberikan dorongan supaya Salomo setia memelihara Taurat TUHAN serta menaati segala ketetapan dan hukum TUHAN (12-13). Tak lupa pula Daud memerintahkan segala pembesar Israel tidak melupakan kebaikan Tuhan, membantu Salomo dalam pemerintahan, dan menyukseskan pembangunan Bait Suci (17-19). Jika Tuhan memilih kita untuk menduduki jabatan strategis dalam mengembangkan pelayanan-Nya, kita harus bersyukur dan rendah hati. Namun, apabila kita lebih cocok sebagai pionir, mari kita syukuri dan jangan minder. Belajarlah menerima peran pelayanan dengan sikap hati yang benar. Berlapang dada memberikan tongkat estafet pelayanan, jika waktunya telah tiba.??
Rudy Hartono
Scripture Union Indonesia © 2017.