Paulus mengatasi permasalahan Filemon dan Onesimus.

Filemon 1:8-25
Minggu ke-7 sesudah Pentakosta

Pendekatan Paulus terhadap Filemon bukan dengan otoritas/wibawa
rasulinya, melainkan dengan menyebut dirinya seorang hukuman
karena Kristus dan Filemon sebagai rekan sekerjanya. Paulus
mengutamakan kerendahan hati dan kehangatan kasih dalam
menasihati saudara seimannya. Paulus juga tidak bermaksud
memerintah, karena itu ia mengajukan permintaan kepada Filemon
untuk menerima Onesimus kembali sebagai saudara yang kekasih.
Pendekatan seperti inilah yang menjadi jembatan terjalinnya
persaudaraan kasih.


Cara pandang Paulus.
Paulus memiliki cara pandang Allah terhadap seorang berdosa yang
bertobat. Paulus tidak lagi mengasingkan Onesimus sebagai orang
yang tidak berguna, tetapi sejak Onesimus menyesali perbuatannya
dan bertobat, ia menerimanya sepenuh hati sebagai saudara kekasih.
Cara pandang inilah yang Paulus harapkan dari Filemon yang belum
dapat menerima hambanya, Onesimus. Tanpa sadar, seringkali kita
memiliki cara pandang yang menghakimi orang lain, yang
sesungguhnya telah bertobat, namun karena tak kuasa menerima
penolakan kita, maka kembali ke jalannya yang salah.


Renungkan:
Cara pandang Anda terhadap saudara seiman yang pernah berbuat
dosa dan kemudian bertobat akan menentukan sikap

Scripture Union Indonesia © 2017.