Kesombongan dan Pekerjaan Baik

Yehezkiel 31:1-18
Minggu ke-17 sesudah Pentakosta
Tuhan yang penuh anugerah mencurahkan banyak rahmat sehingga manusia yang lemah menjadi hebat dan bermanfaat bagi orang lain. Sayangnya, keterampilan yang dimiliki sering disalahartikan sebagai kehebatan diri; dan hal inilah yang membuat seseorang menjadi sombong. Lebih disayangkan lagi, pekerjaan baik yang dilakukannya ikut lenyap ketika Tuhan menghukumnya.
Yehezkiel menggambarkan Firaun seperti pohon aras di Libanon (3) yang akarnya mendapatkan unsur basa dari sungai-sungai besar (4). Alhasil, pohon ini tumbuh lebih tinggi dari segala pohon di padang. Rantingnya menjadi sarang segala burung di udara dan di bawah cabangnya segala binatang di hutan melahirkan anaknya (5-6). Pohon besar ini bermanfaat karena menjadi naungan dan perlindungan dari banyak binatang. Singkatnya, Mesir menjadi lebih besar dari pohon-pohon yang ada di taman Allah (8).
Perhatikan cara peninggian Firaun yang sama dengan Raja Tirus (28:13-14). Sayangnya, Firaun tidak mengerti bahwa Tuhan telah membuatnya menjadi pohon yang hebat dan objek kecemburuan dari semua pohon di Taman Eden (9). Sebab itu, ia menjadi sombong karena kehebatannya (10; bdk. dosa yang sama dengan dosa Raja Tirus, 28:17).
Tuhan berfirman bahwa Mesir akan diserahkan ke tangan bangsa paling ganas. Segala bangsa di bumi pergi lari dari naungannya dan membiarkannya (12). Sebelumnya pohon itu sangat bermanfaat bagi burung dan binatang (5-6), namun sekarang sudah menjadi tempat hinggap segala burung di udara dan binatang hutan (13).
Tuhan rindu memakai kita untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan-Nya sebelumnya (bdk. Ef. 2:10). Jika karena itu kita menjadi sombong, Ia akan merendahkan kita dan menarik berkat-Nya. Karena itu, saat Tuhan berkenan memakai kita, bersikaplah rendah hati supaya Ia memakai kita untuk perkara yang lebih besar. Jangan biarkan kesombongan menghancurkan pekerjaan baik yang telah direncanakan Tuhan dalam hidup kita!??
[
Inawaty Teddy
Scripture Union Indonesia © 2017.