Kunci Keberhasilan Masa Depan

Ulangan 31:1-13
Minggu ke-4 sesudah Pentakosta

D alam kehidupan manusia, regenerasi merupakan fakta yang tidak terelakkan oleh siapapun. Demikian pula halnya dengan kepemimpinan Musa yang tidak lama lagi harus diganti oleh orang lain.


Musa adalah pemimpin yang tahu diri. Dalam usianya yang lanjut (120 tahun), sudah tidak memungkinkan dirinya memimpin generasi baru memasuki Tanah Perjanjian. Lagi pula Allah telah memutuskan bahwa Musa hanya dapat melihat Tanah Perjanjian dari kejauhan (1-2; band. Bil. 20:12; 27:12-14). Pernyataan Musa membuat bangsa Israel sedih, putus asa, dan takut. Sebab, bangsa Kanaan sangat kuat dan kota serta benteng mereka sangat kokoh. Namun Musa menghibur dan menguatkan mereka bahwa Allah Israel akan berperang bagi umat-Nya (3-5). Artinya, bangsa Israel harus belajar menjadikan Allah sebagai satu-satunya sandaran yang abadi. Itu sebabnya orang-orang Israel tidak perlu gentar terhadap penduduk Kanaan sebab Israel memiliki Allah yang setia dan senantiasa menyertai umat-Nya (6). Selain menguatkan umat Allah, Musa juga menghibur Yosua yang akan memimpin umat Allah memasuki dan menduduki Tanah Perjanjian (7). Musa juga menjamin bahwa Allah Israel akan menyertai dan memimpin kehidupan Yosua sebagai pemimpin baru Israel (8).


Sebelum Musa wafat (14), ia telah menuliskan seluruh hukum Taurat dan mewajibkan bangsa Israel menaati dan menjalani pelbagai ketetapan dan hukum Allah. Ada tiga hal utama yang patut dilakukan umat Israel pada akhir tujuh tahun, yakni: Pertama, penghapusan utang-piutang di hari raya Pondok Daun (10). Hal ini penting agar tidak ada orang miskin di tengah-tengah mereka (Ul. 15:3-5). Kedua, setiap orang wajib membaca hukum Taurat (11). Pembacaan hukum Allah dilakukan di rumah dan hadirat Tuhan. Tujuannya, agar mereka belajar hidup takut akan Allah (12). Ketiga, takut akan Allah harus diajarkan dan ditanamkan kepada anak-anak sejak dini (13). Berarti, hukum Taurat menjadi makanan rohani dan kunci keberhasilan hidup di masa depan.


Kesuksesan sejati terletak pada takut akan Allah. [TG]

Scripture Union Indonesia © 2017.