Risiko Ketidaktaatan

Ulangan 28:15-46
Minggu ke-3 sesudah Pentakosta

Allah Israel adalah Allah maha kasih dan maha adil. Di satu sisi, Ia tidak segan-segan menghajar umat-Nya apabila mereka mengingkari ketetapan Allah. Di sisi lain, Ia akan memberkati kehidupan umat-Nya jika mereka berlaku setia pada ikatan perjanjian dan hukum-Nya.


Dalam ikatan perjanjian antara Allah dengan Israel, ada konsekuensi logis yang akan diterima oleh Israel apabila mereka hidup dalam ketidaktaatan, yaitu kutukan Allah (15). Kutukan ini dijabarkan dengan panjang lebar dan detail. Apa saja kutukan Allah itu? Pertama, wabah penyakit akan melanda seluruh Israel (20-24, 27, 35, 38-40). Hal itu terlihat dari kata "penyakit sampar, batuk kering, demam kepialu, sakit radang, barah Mesir, borok, kedal, kudis, dan lainnya. Wabah penyakit akan melanda hasil bumi umat Allah, seperti: kekeringan, hama, dan penyakit gandum. Kedua, mengalami kekalahan dalam perang (25-26, 28-29). Hal ini terlihat dari kata "terpukul kalah oleh musuhmu, bertujuh jalan akan lari dari depan mereka, menjadi kengerian bagi segala kerajaan, mayatmu menjadi makanan binatang, menjadi gila, buta, kehilangan akal, diperas, dirampasi, dan sebagainya. Ketiga, mengalami penghinaan dari bangsa-bangsa lain (30-34). Hal ini tercermin dari kata "orang lain akan meniduri orang yang bertunangan, mendirikan rumah, tetapi tidak mendiaminya, membuat kebun anggur, tetapi tidak mengecap hasilnya, anak-anak lelaki dan perempuan diserahkan kepada bangsa lain, dan lain sebagainya. Keempat, mereka menjadi tawanan bangsa yang keji dan kejam (36-37, 42). Bangsa ini akan menjadikan umat Israel sebagai budak. Tenaga dan hasil bumi mereka diperas. Kelima, derajat Israel sebagai bangsa direndahkan Allah di hadapan para pendatang (43-44). Hal ini terlihat dari kekayaan yang mereka miliki. Para pendatang akan semakin makmur, sedangkan orang-orang Israel semakin melarat. Jika bangsa Israel masih tidak bertobat, maka kutukan Allah ini akan memusnahkan keberadaan mereka sebagai bangsa (45-46).


Bertobatlah sebelum murka Allah turun atas kita. [TG]

Scripture Union Indonesia © 2017.