Stefanus sang 'apologetik'.

Kisah 7:1-22
Minggu Trinitas

Ketika tuduhan dilancarkan di hadapan Mahkamah Agama (Kis. 6:11),
Stefanus melakukan pembelaan. Bukan untuk membela dirinya, tetapi
membela Injil yang diberitakannya. Ia menguraikan tokoh-tokoh di
dalam Perjanjian Lama: Abraham (2-8); Yusuf (9-16); Musa (17-43);
dan Daud (45-50). Dengan menghubungkan keempat tokoh kunci dalam
sejarah Israel ini, Stefanus menekankan bahwa kehadiran Allah
yang Maha Tinggi tidak dibatasi oleh ruang tertentu. Hal ini sama
sekali tidak menunjukkan bahwa Stefanus menghujat Allah,
sebaliknya justru menunjukkan sikap hormat kepada Allah yang
melebihi para Sanhedrin. Allah yang ada di dalam Perjanjian Lama
adalah Allah yang hidup, yang terus bergerak dan bekerja untuk
memanggil, membimbing, dan memimpin umatNya.


Kristen 'apologetik' masa kini.
Kristen masa kini mungkin mempunyai keyakinan Injil seperti yang
dimiliki Stefanus. Namun apakah pemahamannya tentang firman Tuhan
sama dengan Stefanus? Pembelaan Stefanus berdasarkan pemahaman
firman Tuhan yang menyeluruh. Kristen masa kini harus pula
memiliki pemahaman yang demikian, sehingga melalui kebenaran
sejati yang diutarakan mampu membungkam mulut orang-orang yang
menentang kebenaran Injil Kristus.


Doa:
Tuhan, ajarku untuk memahami kebenaran-Mu secara menyeluruh.

Scripture Union Indonesia © 2017.