Yusuf Arimatea.

Yohanes 19:38-42
Sabtu Teduh

Ia mencintai Yesus, tetapi tidak berani berterus terang, sebab
mengaku murid Yesus dalam situasi saat itu penuh risiko. Tetapi,
tiba-tiba ia menjadi berani, walaupun Petrus, sang batu karang
sudah menyangkal Tuhannya; murid-murid yang hidup bersama-sama
Yesus selama tiga tahun lari tercerai-berai; Kristus dinyatakan
sebagai nabi palsu dan penjahat oleh pengadilan. Di saat seperti
itulah Yusuf Arimatea secara berani menyatakan diri sebagai
pengikut dan sahabat Yesus, Tokoh "kriminal" yang sudah
dieksekusi, tanpa memikirkan risiko. Di saat-saat yang rawan, ia
berupaya memberikan yang terbaik dan berbuat yang terbaik bagi
Yesus. Beranikah kita memproklamirkan diri sebagai sahabat dan
murid Yesus di tengah- tengah dunia yang membenci Yesus; di
tengah-tengah dunia di mana banyak murid Yesus yang lari
tercerai-berai meninggalkan Yesus?


Nikodemus.
Ia adalah seorang Farisi, yang karena takut pada orang-orang
Yahudi, mengunjungi Yesus secara sembunyi-sembunyi pada waktu
malam. Bersama Yusuf Arimatea, ia menguburkan jenazah Yesus.
Nikodemus, seorang petobat baru yang memiliki pengenalan pribadi
kepada Yesus, menyatakan kasihnya kepada Yesus di saat
kematian-Nya. Yusuf dan Nikodemus adalah murid Yesus yang
melakukan sesuatu yang tak dilakukan oleh orang lain, walaupun
berisiko tinggi.


Doa:
Tolong kami agar tetap setia kepada Yesus dalam segala keadaan.

Scripture Union Indonesia © 2017.