Tentang kaya dan mendoakan anak

Ayub 1:1-5

Salah satu harapan manusia adalah mencapai kesempurnaan hidup dengan ukuran umum: kaya raya, baik hati, dan memiliki anak laki-laki dan perempuan. Dapat dikatakan bahwa Ayub telah mencapai kesempurnaan hidup menurut ukuran demikian. Malah ia bukan sekadar baik hati, ia juga jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan (1). Ia juga orang terkaya di wilayah timur.


Hampir menjadi anggapan umum bahwa kekayaan tidak berbanding lurus dengan kesalehan dan kejujuran, sebab orang jujur dianggap sulit untuk menjadi kaya. Lagi pula kekayaan dianggap bersifat tidak netral karena dapat membawa hati manusia menjauhi Allah. Dengan melihat kehidupan Ayub, dapat kita katakan bahwa kekayaan bukanlah dosa dan bisa diperoleh bukan dengan jalan dosa, karena kekayaan adalah berkat Tuhan juga.


Namun, kesibukan dan waktu yang tersita untuk bekerja memperoleh kekayaan bukanlah alasan bagi orang tua untuk tidak memberikan waktu dan perhatian bagi anak-anak. Dalam bacaan ini kita mendapatkan informasi bahwa Ayub memiliki tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan, yang hidup dengan rukun. Meskipun dari kekayaannya kita dapat memperkirakan Ayub sebagai seorang pebisnis yang super sibuk, Ayub tidak melupakan tugasnya sebagai seorang ayah. Ia sangat memperhatikan kehidupan anak-anaknya. Maka ketika mereka usai mengadakan pesta, Ayub bertindak sebagai seorang imam yang memohon pengampunan Allah atas dosa-dosa yang mungkin saja mereka lakukan saat berpesta.


Ayub adalah teladan yang sangat baik bagi orang tua, terutama yang memiliki anak yang beranjak dewasa dan melangkah ke dunia luas. Dalam usia seperti itu, anak tidak bisa lagi dinasihati seperti ketika mereka masih kecil. Mereka sudah memiliki keinginan dan pertimbangan sendiri. Maka yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan membawa mereka di dalam doa kepada Allah. Mereka mungkin saja berada di luar jangkauan Anda, tetapi dengan iman dan doa Anda dapat mempercayakan mereka ke dalam tangan Allah yang kuat.

Scripture Union Indonesia © 2017.