Perjumpaan yang berdampak

Markus 15:20b-32

Bagaimana kisah Anda pertama kali bertemu Yesus? Mungkin ketika Anda mengikuti sebuah KKR di suatu Gereja. Atau ketika Anda secara tidak sengaja membaca sebuah renungan singkat seperti ini yang diberikan oleh seorang sahabat. Bisa jadi pertemuan itu adalah lewat sebuah kecelakaan tragis yang menimpa Anda. Pertemuan pertama kali itu bentuknya bisa sangat beragam. Yang penting bukan bagaimana bentuk pertemuannya, tetapi apa respons dan dampaknya.


Ada dua kelompok orang yang pertama kali bertemu Yesus di perikop ini. Dua penjahat di samping Yesus sangat mungkin baru pertama kali melihat Yesus. Mereka bertemu secara unik, yaitu dalam keadaan tergantung di atas salib. Markus bersama Matius, hanya menuliskan bahwa kedua penjahat itu sama seperti para imam dan ahli taurat, serta orang-orang yang menyaksikan peristiwa di sekitar tempat penyaliban itu (29-32a), mencela Yesus (15:32b; Mat.27:44). Dari Lukas kita tahu bahwa salah seorang penjahat itu bertobat dan Yesus menjanjikan taman Eden baginya (Luk. 23:39-43). Perjumpaan pertama dari salah seorang penjahat itu dengan Yesus telah menghasilkan dampak pertobatan.


Kelompok kedua, sebenarnya satu orang saja yaitu Simon, orang Kirene. Dia berjumpa dengan Yesus yang sedang memikul salib-Nya menuju Golgota. Oleh para prajurit, Simon dipaksa membantu Yesus memikul salib-Nya. Tidak jelas siapa Simon, juga apa respons hati Simon serta dampak perjumpaannya dengan Yesus. Penyebutan Rufus dan Aleksander, anak-anak Simon mungkin mengindikasikan di kemudian hari kedua anak ini dikenal sebagai pengikut Yesus. Kalau demikian, perjumpaan Simon dengan Yesus membawa dampak keluarganya percaya dan mengikut Yesus.


Satu hal penting kita sadari. Ada orang mungkin hanya berkesempatan satu kali bertemu dengan Tuhan Yesus. Kalau ia tidak merespons percaya, dampak mengerikanlah yang dihasilkan. Betapa penting kita sebagai utusan-Nya untuk mempersiapkan perjumpaan orang-orang ini dengan Kristus.

Scripture Union Indonesia © 2017.