Menegakkan keadilan

2 Petrus 1:1-2

Surat 2 Petrus berbeda dari surat 1 Petrus dalam beberapa aspek. Pertama, belum tentu penerima surat ini sama. Kedua, dalam surat 1 Petrus, Petrus menyatakan diri sebagai rasul yang menyapa umat Tuhan sebagai umat pilihan. Mereka adalah umat pilihan karena dari tengah-tengah bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan mereka dikuduskan oleh Roh Kudus dan ditebus oleh darah Kristus. Surat 2 Petrus menyapa pembacanya sebagai orang yang bersama-sama dengan dia, hamba dan rasul Yesus telah memperoleh iman karena keadilan Allah dan Tuhan Yesus. Selain otoritas rasulinya, Petrus juga mau menekankan ketaatannya sebagai hamba Tuhan.


Petrus menekankan bahwa para pembaca surat ini adalah sama-sama orang yang telah menerima iman oleh karena keadilan (kebenaran) Allah dan Tuhan Yesus. Kata keadilan ini bukan berbicara mengenai karya penebusan Kristus yang menegakkan keadilan Allah atas dosa melainkan perbuatan adil atau benar Allah dalam menganugerahkan iman kepada orang percaya. Bisa dibandingkan dengan Nuh yang memberitakan "kebenaran" (2:5) para pengajar sesat yang menolak "Jalan Kebenaran" (2:21), dan di langit dan bumi yang baru terdapat "kebenaran" (3:13). Iman itu sendiri adalah anugerah Allah yang secara adil diberikan kepada setiap orang yang percaya kepada karya Kristus.


Lewat salam surat ini, Petrus hendak menekankan bahwa tindakan para pembaca suratnya harus mempertimbangkan bahwa iman mereka berasal dari keadilan Allah. Mereka harus merespons keadilan Allah dengan hidup adil. Petrus sedang mempersiapkan mereka untuk pesan penting yang urgen, bahwa pengajar sesat sedang menggoda mereka untuk hidup bagi diri sendiri dan mengabaikan hidup yang adil.


Kita harus menyadari bahwa iman kita adalah anugerah Allah. Ia telah menegakkan keadilan-Nya dengan menopang kita dalam menjalani hidup ini. Maka, dengan mewaspadai bahaya penyesatan di mana-mana, mari kita menjalani hidup dengan menegakkan kebenaran dan keadilan.

Scripture Union Indonesia © 2017.