Tetap percaya walau situasi sulit

Mazmur 115

Apa kesulitan umat Tuhan yang hidup di tengah bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan? Bukankah Israel yang terbuang di antara bangsa-bangsa lain memperlihatkan bahwa Allah Israel tidak berkuasa menyelamatkan mereka?


Pemazmur menggubah pujian kepada Tuhan untuk dinyanyikan dalam suatu ibadah dengan liturgi yang bersahut-sahutan. Ayat 1-2 dimulai dengan permohonan umat agar Tuhan menunjukkan diri-Nya untuk mengatasi ejekan bangsa-bangsa lain yang merendahkan Dia. Lalu seorang imam yang mewakili umat menyahut dengan keyakinan penuh bahwa Allah mereka jauh lebih berkuasa daripada dewa-dewi bangsa-bangsa yang ada di sekeliling mereka. Imam tersebut mengontraskan ketidakberdayaan dewa-dewi kafir dengan keperkasaan dan kemuliaan Tuhan (3-8). Ayat 9-11, mungkin dikumandangkan oleh paduan suara, mendorong umat untuk tinggal teguh dalam keyakinan bahwa Tuhan adalah Penolong mereka. Menarik sekali ayat-ayat yang sepertinya dinyanyikan bersahutan ini: ayat 9a, 10a, 11a, disambut dengan 9b, 10b, 11b. Ayat 12-15 si imam mengucapkan berkat bagi semua peserta ibadah. Akhirnya mazmur ini ditutup dengan respons seluruh jemaat, yang memuji Tuhan dengan segenap hati mereka (16-18).


Mengapa mazmur ini menggambarkan keberanian umat memercayai Tuhan di tengah situasi sulit? Karena kasih setia yang sudah pernah dialami umat Tuhan. Dengan mengingat semua kebaikan Tuhan pada masa lampau, umat tidak terjebak situasi sulit yang sedang mereka alami. Mereka tahu bahwa semua yang terjadi pada diri mereka ada dalam kontrol Allah. Maka umat Tuhan harus saling mengingatkan dan saling menguatkan untuk tetap setia menantikan karya Tuhan yang dahsyat agar sekali lagi dinyatakan.


Situasi apa yang sedang Anda hadapi? Beranikah Anda menyatakan iman Anda kepada Tuhan? Jangan menggumulinya sendirian. Ajaklah saudara seiman untuk menggumuli hidup dengan saling menguatkan dan meneguhkan!

Scripture Union Indonesia © 2017.