Nyanyian menyambut Sang Raja

Mazmur 96

Nada gembira, penuh suka cita mewarnai mazmur ini. Ajakan untuk menyanyi di ayat 1 (diulang 3x), dan ajakan untuk memberi kemuliaan kepada Tuhan di ayat 7-8 (juga diulang 3x) menegaskan suasana riang tersebut.


Mazmur yang ditulis pada masa sesudah pembuangan ini menggambarkan perayaan kedahsyatan Allah Israel yang dinyatakan-Nya dalam sejarah umat-Nya (3-6). Israel belajar dari pengalaman mereka bahwa hanya Tuhanlah Allah sejati. Pengalaman dipelihara Tuhan, dilindungi dari musuh, dihukum dengan memakai bangsa-bangsa lain, bahkan dengan pembuangan, sampai Ia memulangkan mereka dari pembuangan, semua membuktikan keesaan Allah Israel.


Oleh karena itu pemazmur mengajak semua bangsa untuk memuliakan Tuhan (7-9). Sesungguhnya Tuhan adalah Raja (10), Ia berkuasa dan berdaulat penuh atas semua bangsa. Tuhan telah menyatakan keadilan dan kebenaran-Nya pada masa lalu. Baik dengan menghukum umat-Nya, juga dengan menghukum musuh-musuh umat-Nya. Sejarah Perjanjian Lama menunjukkan hal tersebut dengan gamblang. Kelak Sang Raja sekaligus Hakim yang Agung itu akan datang untuk menghakimi bumi ini (13). Bangsa-bangsa yang dalam hidup mereka menentang Dia, hidup dalam kejahatan dan ketidakadilan, kelak harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.


Mazmur ini, khususnya ayat 7-13, sering dipakai dalam liturgi ibadah untuk menyambut kedatangan Kristus yang kedua kali. Memang umat Tuhan masa kini yang hidup dalam iman yang memandang kepada Kristus, yang sudah menang melalui kematian dan kebangkitan-Nya, masih melihat kejahatan merajalela. Namun mata iman kita memandang bukan hanya kepada karya salib masa lalu, tetapi kepada masa depan di mana Ia berjanji untuk datang kembali dan menghakimi dengan adil semua yang jahat, serta menganugerahkan keselamatan kekal untuk yang bertahan sampai pada kesudahannya.

Scripture Union Indonesia © 2017.