Syukur untuk keadilan Tuhan

Mazmur 92

Kekhawatiran apa yang Anda bawa masuk ke 2010? Ekonomi yang tidak
menentu? Pekerjaan atau karier yang serba tak pasti? Pesimis
terhadap penegakan hukum, pengendalian kejahatan, dan
perlindungan orang benar yang seharusnya menjadi tugas aparat
negara? Kesehatan di tengah polusi dan kerusakan alam yang
menjadi-jadi? Seribu satu kemungkinan negatif bila dibandingkan
dengan hal-hal yang positif seolah mencuat dan terlihat menonjol
di sela-sela segala yang mengkhawatirkan itu.


Pemazmur tidak merasakan kekhawatiran seperti itu, walaupun dunia
yang ia hadapi tidak beda jauh dengan yang kita sedang jalani
sekarang. Kejahatan merajalela dan orang-orang yang tidak
mengenal Tuhan seolah berjaya (ayat 8a). Justru pemazmur melihat
dari perspektif Allah dan oleh karena itu, ia bisa bersyukur
bahkan memuji-muji Tuhan (ayat 2-5). Apa yang pemazmur lihat?
Kedaulatan Tuhan yang dinyatakan lewat karya-Nya. Karya Tuhan
tidak dapat diselami oleh orang-orang yang bodoh atau bebal
(ayat 6-7). Bebal di sini bukan intelektualnya kurang, tetapi
sikap keras kepala, tidak mau diajarkan kebenaran. Orang bebal
sok tahu, sehingga menolak mengakui kedaulatan Tuhan atas
hidupnya. Berbeda dengan orang bijak. Yaitu orang yang rendah
hati, mau diajar Tuhan. Merekalah yang bisa memahami bahwa orang
fasik tetap ada di bawah kendali Tuhan. Kefasikan mereka
ternyata fana, satu kali kelak akan dihancurkan Tuhan (ayat
8-12). Orang benar justru akan dipelihara Tuhan sehingga
bertumbuh dan menghasilkan buah yang memberi kesaksian tentang
kebesaran dan keperkasaan Tuhan (ayat 13-16; lih. Mzm. 1:3).


Di mana keadilan Tuhan? Dia membalaskan perbuatan orang berdosa
setimpal dan memberkati orang benar dengan kelimpahan. Kalau
Anda belum bisa melihat hal itu saat ini, bukan berarti Tuhan
tidak adil. Mungkin saja Anda sedang terpukau oleh tipu daya
dunia yang membanggakan penampilan. Pandanglah Allah dan masuki
tahun 2010 ini dengan siap menyaksikan karya-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.