Yang memberitakan ke ujung bumi

Kisah Para Rasul 9:1-19a

Upaya Saulus untuk menghabisi pengikut-pengikut Yesus tidak dapat
dihentikan lagi. Ia sudah mendapatkan surat sakti dari
majelis-majelis Yahudi yang memperlicin jalan untuk mencapai
maksudnya itu (ayat 1-2). Namun Tuhan Yesus tidak tinggal diam
melihat semua itu. Ia langsung menemui Saulus dalam perjalanan
dan berbicara dengan dia (ayat 3-6). Suatu pertemuan yang tentu
akan membekas dalam ingatan Saulus, karena ia kemudian tidak
dapat melihat selama tiga hari. Sampai-sampai tiga hari pula ia
tidak makan dan minum (ayat 9). Yesus, yang pengikutnya dia
kejar-kejar, ternyata berbicara langsung kepada dia. Jadi Yesus
sungguh-sungguh hidup dan bukan mati di dalam kubur! Jadi Yesus
sungguh-sungguh Tuhan dan bukan nabi sesat! Dan Yesus menganggap
penganiayaan yang dilakukan Paulus kepada orang-orang Kristen
merupakan penganiayaan terhadap diri-Nya (ayat 5)!


Pertemuan Tuhan dengan Saulus tentu punya maksud tersendiri. Kita
masih ingat bahwa Tuhan merencanakan agar semua orang, dari
seluruh penjuru bumi, mendapat kesempatan mendengar Injil. Oleh
sebab itu harus ada orang yang pergi untuk memberitakan Injil
kepada mereka. Siapakah orang itu? Saulus. Dialah yang Tuhan
tentukan untuk menyampaikan Injil kepada bangsa-bangsa lain (ayat
15-16). Namun pada waktu itu, Saulus belum mengenal Yesus. Ia
malah membinasakan para pengikut Yesus. Sebab itu Tuhan
menggunakan cara ekstrim untuk mengkonfrontasi Saulus.


Dan waktu membuktikan bahwa pertobatan Saulus memainkan peranan
penting dalam pewartaan Injil kepada orang-orang dan
tempat-tempat yang jauh. Banyak orang nonYahudi yang kemudian
bertobat. Perluasan Injil yang Paulus lakukan berdampak pada
penyebaran kekristenan dari Samaria sampai ke tempat-tempat lain
juga.


Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena kita pun masuk ke dalam
bilangan orang-orang yang dilayakkan untuk menerima anugerah
keselamatan. Maka jangan tinggal diam. Wartakan kabar sukacita
ini kepada sekitar Anda.

Scripture Union Indonesia © 2017.