Sampai ke ujung bumi

Kisah Para Rasul 8:26-40

Kalau kita membaca ulang Kis. 1:8, maka kita akan mendapati bahwa
Injil harus disebarkan mulai dari Yerusalem, seluruh Yudea,
Samaria, sampai ke ujung bumi. Itu berarti seluruh penjuru bumi
harus tersentuh Injil. Sebelumnya Israel begitu membanggakan diri
sebagai bangsa pilihan Tuhan. Itu berarti Israel adalah
satu-satunya bangsa yang akan menerima kasih karunia Tuhan. Namun
melalui perintah Yesus, nyata jelas bahwa Injil harus menembus
tembok Israel dan dibawa kepada bangsa-bangsa lain.


Kisah dalam nas hari ini menggambarkan transisi dari Yerusalem untuk
sampai ke ujung bumi. Setelah pemberitaan Injil di Yerusalem
(Kis. 3-4) dan kemudian di Samaria (Kis. 8:1-25), Tuhan
memberikan kesempatan kepada seorang Etiopia untuk mendengar
Injil. Bayangkan, Etiopia adalah tempat yang sangat jauh dari
Yerusalem. Namun pada waktu itu, ia datang ke Yerusalem untuk
beribadah kepada Allah Israel (ayat 27). Suatu perjalanan yang
panjang bukan? Tentu itu disebabkan keyakinannya yang kuat akan
Allah Israel. Ia juga haus akan firman Tuhan (ayat 30-31). Ini
menjadi jalan pembuka bagi Filipus untuk membicarakan Injil.
Sebelumnya Filipus telah diarahkan Roh Kudus untuk menemui
sida-sida Etiopia itu (ayat 26). Tampak bagaimana Allah begitu
aktif memenuhi rancangan-Nya untuk menjangkau dunia bagi
pemberitaan Injil. Ia telah mempersiapkan pertemuan kedua orang
itu.


Dari kisah itu kita melihat bagaimana Allah membuka kesempatan bagi
pekabaran Injil untuk menjangkau orang-orang yang berasal dari
tempat yang tidak terpikirkan sebelumnya. Maka salah satu
kewajiban kita dalam pekabaran Injil adalah berdoa agar Allah
membuka pintu bagi pem-beritaan Injil untuk orang-orang dari
seluruh belahan dunia.


Dan bila Allah memakai kita untuk terlibat secara langsung dalam
pemberitaan Injil, ikutilah teladan Filipus yang taat memenuhi
pimpinan Roh Kudus. Dengan demikian Injil jadi tersebar dan ada
orang-orang yang menyambut Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya.

Scripture Union Indonesia © 2017.