Menyikapi ketidakadilan

Mazmur 58

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan lembaga yang sedang
populer dan disegani saat ini. Karena prestasinya dalam
mengungkap kasus korupsi, KPK diharapkan orang banyak untuk
menyatakan kebenaran dan keadilan, khususnya atas aparat
pemerintah yang tersangkut.


Kebobrokan aparat pemerintah juga sudah terjadi pada zaman Daud.
Bagaimana reaksi Daud? Ia marah kepada para penguasa yang telah
berlaku lalim dan tidak adil (ayat 2). Mereka dengan sadar telah
merancang dan melakukan ketidakadilan, kekerasan, dan kejahatan
demi memuaskan keinginan mereka. Jabatan yang dipercayakan kepada
mereka bukan dipergunakan untuk melayani dan menyejahterakan
masyarakat, melainkan sebagai sarana untuk memuaskan hawa nafsu.
Mereka memutuskan perkara sesuai kemauan hatinya dan bukan atas
dasar keadilan dan kebenaran (ayat 3-6). Ditengah kondisi seperti
itu, Daud berseru meminta Tuhan menghukum para penguasa yang
lalim itu (ayat 7-10). Ia percaya bahwa Tuhan bertindak adil
sehingga penguasa bobrok dihukum dan orang benar akan mendapat
bagiannya (ayat 11-12).


Apa yang terjadi di zaman Daud tidak jauh berbeda dengan zaman kita
sekarang ini. Akan sulit bagi kita mencari keadilan dan kebenaran
di lembaga-lembaga pemerintahan. Mulai dari jual beli perkara,
penyuapan, penyalahgunaan jabatan, hingga premanisme yang
dilakukan atas nama agama. Lalu bagaimana kita, sebagai rakyat,
harus bertindak? Apakah kita harus mendiamkan semua itu? Atau
ramai-ramai mengadakan demonstrasi?


Sebagai orang percaya, kita harus berdoa untuk para penguasa lalim
dan para penegak keadilan yang malah menginjak-injak kebenaran.
Meskipun seandainya kita memiliki kuasa untuk menghukum mereka,
kita harus terlebih dulu datang kepada Allah yang punya kuasa dan
menyerahkan semua itu kepada Dia. Karena itu mari kita berdoa
agar Tuhan menegakkan kasih dan keadilan-Nya di tengah-tengah
bangsa kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.