Hanya Tuhan penolongku

Mazmur 27

Dalam zaman yang serba tidak pasti dan penuh ancaman ini, apakah
yang menjadi andalan Anda? Bersama pemazmur, mari kita nyatakan
keyakinan bahwa Tuhan adalah persandaran yang teguh dan yang
satu-satunya (ayat 1-6). Keyakinan demikian akan memberanikan
kita untuk datang dan memohon pertolongan-Nya (ayat 7-14).


Pemazmur mulai dengan pertanyaan retoris, "Jika Tuhan adalah terang,
keselamatan, dan benteng hidupnya, kepada siapakah dia harus
takut?" Ketiga lambang ini menegaskan sifat Allah. Terang
melambangkan kehadiran Allah yang mengenyahkan kegelapan,
sekaligus memberi rasa aman. Keselamatan jelas merupakan akibat
dari perlindungan Tuhan. Sedangkan benteng menggambarkan
pertahanan dan perlindungan yang kokoh terhadap serangan musuh.


Di manakah tempat perlindungan paling aman bagi anak-anak Tuhan
(ayat 4-6)? Tentu di rumah Tuhan! Dua kata dipakai di sini,
yaitu rumah Tuhan dan bait-Nya. Yang dimaksud bukanlah wujud
fisik melainkan kehadiran dan penyertaan Tuhan atas umat-Nya,
yakni ketika umat beribadah dan Dia menyatakan berkat-Nya.
Bandingkan dengan keyakinan pemazmur untuk tinggal selamanya di
rumah Tuhan (Mzm. 23:6). Dengan keyakinan seperti inilah
pemazmur berani meminta pertolongan Tuhan atas semua kesesakan
yang ia alami (ayat 12). Delapan kata kerja dipakai untuk
mengajukan permohonannya (ayat 7, 9, 11-12), diselingi dengan
motivasi yang mendorong pemazmur bermohon: "wajah-Mu kucari, ya
Tuhan" (ayat 8). Mencari wajah Tuhan berarti mencari
perkenan-Nya. Kalau Tuhan berkenan, pasti Ia menolong.


Keyakinan pemazmur kiranya menjadi keyakinan sekaligus komitmen
Anda. Pertolongan manusia terbatas baik oleh daya, waktu, dan
juga kemauan (ayat 10). Saat kesusahan datang, ingat dua hal:
sifat Tuhan yang peduli dan mau menolong umat-Nya, dan bahwa Dia
pernah menolong Anda. Katakan, \'Tuhan aku percaya pada-Mu\' (ayat
13) dan nantikanlah pertolongan-Nya (ayat 14)!

Scripture Union Indonesia © 2017.