Kompromi

Hakim 1:21-36

Banyak orang memulai dengan baik, tetapi tidak sanggup menyelesaikan
dengan tuntas. Sungguh menyedihkan karena hal itu terjadi pada
suku-suku Israel. Perikop ini mengungkapkan ketidakberhasilan
mereka menduduki tanah Kanaan sepenuhnya dan mengenyahkan
suku-suku asli musuh mereka tersebut. Apa penyebab kegagalan
Israel?


Salah satu penyebab utama kegagalan mereka adalah kompromi. Hal itu
yang dilakukan oleh keturunan Yusuf. Mereka menjanjikan
keselamatan bagi satu kelompok orang dari pihak musuh sebagai
upah membocorkan kelemahan kota yang hendak ditaklukkan itu
(ayat 21-26). Sepintas mungkin terlihat sama dengan strategi
kedua pengintai yang diutus Yosua menyelidiki Yerikho (lih. Yos.
2), tetapi sangat berbeda. Dalam kasus Yosua, Rahab sudah
terlebih dahulu menyatakan imannya, yang kemudian direspons
dengan janji keselamatan oleh utusan Yosua (Yos. 2:8-14).


Demikian juga suku-suku lainnya. Mereka tidak menghiraukan perintah
Tuhan untuk membinasakan suku-suku musuh demi mendapatkan tenaga
rodi (ayat 28, 30, 33, 35). Tindakan yang dilakukan suku-suku
Israel memang merupakan suatu kebodohan. Betul, mereka seolah
mendapatkan keuntungan sesaat secara ekonomi dari pihak musuh,
yaitu buruh yang harganya murah. Namun harga yang harus dibayar
akan menjadi bumerang yang berbalik menyerang diri mereka
sendiri, terutama secara rohani. Seperti yang akan nyata pada
perikop-perikop sesudah ini, kompromi seperti itu berdampak
serius sekali pada kesetiaan mereka kepada Tuhan.


Apa kompromi iman yang paling sering dilakukan pada masa kini?
Berapa banyak orang Kristen yang mengompromikan imannya dengan
dosa-dosa moral tertentu, atau dalam menjalankan perusahaannya
membuat pembukuan ganda. Tidak jarang gereja menyuap pejabat
setempat agar izin pembangunan gereja dapat keluar padahal
surat-surat tidak lengkap. Sepertinya sepele, tetapi iman dan
kredibilitas Kristen dipertaruhkan.

Scripture Union Indonesia © 2017.