Kesaksian tentang Yesus

1Yohanes 5:6-12

Perhatian utama Yohanes, seperti juga perhatian penulis lain di
Perjanjian Baru, adalah kesaksian yang mengarah pada pengakuan
bahwa Yesus adalah Tuhan. Para penulis itu tidak pernah berusaha
meyakinkan orang bahwa Yesus adalah Pembuat mukjizat atau Seorang
yang sangat saleh hingga patut diteladani. Atau banyak juga orang
yang mengatakan, "Yesus ajaib! Ia melakukan banyak mukjizat!" Itu
bukanlah poin utama. Kesaksian Yohanes di sini bukanlah pada apa
yang Ia lakukan, melainkan siapakah Dia. Alkitab jelas menyatakan
bahwa Yesus adalah Allah, yang turun ke dunia dalam rupa manusia.


Allah telah memberi kesaksian tentang Kristus. Namun orang-orang pada
zaman Yesus tidak yakin bahwa Ia adalah Anak Allah. Mereka malah
menyebut Dia sebagai peminum, pelahap, pemberontak, dsb. Sehingga
ada orang yang berkata: "Bila orang-orang pada waktu itu tidak
bisa percaya pada Dia, bagaimana Ia bisa dipercaya orang pada
zaman ini?" Oleh karena itu ada tiga kesaksian bahwa Yesus adalah
Allah yang berinkarnasi: air, darah, dan Roh (ayat 6). Air dan
darah mengacu pada dua hal: baptisan dan kematian Yesus. Yesus
dibaptis bukan karena Ia bertobat atas dosa-dosa-Nya, sebab Ia
tidak berdosa. Ia dibaptis karena ingin mengidentifikasikan
diri-Nya secara utuh dengan manusia berdosa. Ketika Yesus
disalib, kematian-Nya bukanlah karena Ia harus mati, sebab maut
tidak berkuasa atas Dia. Ia mati karena menyerahkan hidup-Nya
untuk menyelamatkan kita dari dosa. Roh Kudus juga memberikan
kesaksian tentang Yesus (Yoh. 15:26, 16:14).


Kesaksian itu adalah bahwa Allah telah mengaruniakan hidup kekal di
dalam Yesus (ayat 11). Bila kita hidup di dalam Yesus, itulah
bukti bahwa kita memiliki hidup yang kekal. Selanjutnya hidup itu
harus merupakan kesaksian bahwa Yesuslah Juruselamat yang
menganugerahkan kemenangan atas dosa dan maut. Maka jangan mau
kalah terhadap dosa! Kalahkanlah dosa dengan kuasa Yesus yang
telah menang atas maut. Hiduplah dalam kemenangan anak-anak
Allah!

Scripture Union Indonesia © 2017.