Integritas dan keputusan

Amsal 19:1-15

Lebih baik orang yang punya integritas, meskipun dia miskin, daripada
orang yang bebal (1). Kejujuran sangat penting meskipun orang
tidak menjadi kaya karenanya. Memiliki hidup yang tak bercela
lebih penting daripada harta kekayaan. Tentu banyak yang setuju
dengan pernyataan tersebut, walaupun lebih banyak lagi orang yang
bertindak tidak berdasarkan hal itu. Banyak orang yang rela
melakukan apa saja demi memperoleh kekayaan, meskipun harus
mengorbankan kejujuran: menggelapkan pajak, korupsi, manipulasi,
dlsb. Namun bila kita mengenal dan mengasihi Tuhan, kita akan
tahu bahwa standar hidup yang lebih rendah atau bahkan kemiskinan
sekalipun, merupakan sedikit harga yang harus kita bayar bagi
sebuah integritas pribadi. Sebab itu jangan pernah mengorbankan
integritas bagi penambahan kekayaan.


Namun demikian, kerajinan pun harus dilakukan dengan pengertian yang
benar agar tidak membuat orang kecewa terhadap Tuhan (2-3).
Semangat menggebu-gebu saja tidaklah cukup. Orang harus tahu
tujuan dan waktu yang tepat untuk bertindak, jika tidak ingin
upayanya itu berakhir sia-sia. Di sekitar kita banyak terdapat
contoh orang yang terburu-buru dalam mengambil keputusan dan
tindakan. Banyak orang terburu-buru menikah tanpa tahu tujuannya,
bahkan ada juga yang tanpa perasaan apapun terhadap pasangannya.
Yang penting baginya adalah sesegera mungkin melepas masa lajang.
Akibatnya? Kekecewaan dan tawar hati meliputi rumah tangga yang
dibangun dengan terburu-buru itu.


Karena itu, jangan pernah terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Jika
Anda harus mengambil keputusan, yakini dulu bahwa Anda
sungguh-sungguh memahami apa yang akan Anda lakukan, sebelum Anda
melangkah. Jika Anda masih belum paham juga, mintalah tuntunan
Tuhan agar Anda memiliki hikmat untuk mengerti keputusan dan
langkah seperti apa yang harus Anda ambil. Niscaya, Ia akan
menuntun Anda dan menunjukkan jalan-Nya pada Anda.

Scripture Union Indonesia © 2017.