Dialah Mesias

Lukas 19:28-40

Nabi Zakaria telah menubuatkan beberapa abad sebelumnya bahwa Mesias
akan memasuki Yerusalem sebagai Raja yang lemah lembut dan
membawa berita damai (Zak. 9:9). Dalam bacaan hari ini kita
melihat bagaimana nubuat itu digenapi.


Dua orang murid Yesus telah mempersiapkan keledai sebagaimana
instruksi yang telah diberikan-Nya kepada mereka (29-35).
Kemudian Ia mengendarai keledai itu menuju Yerusalem (36), kota
yang akan menjadi panggung drama terbesar di dunia pada waktu
berikutnya. Melihat hal itu, murid-murid-Nya menghamparkan
pakaian mereka di jalan (36), bagaikan karpet merah yang
dibentangkan bagi tamu kehormatan pada zaman sekarang. Mereka
juga memuji Dia karena segala karya ajaib yang telah Dia lakukan.
Mereka memuliakan Dia sebagai Raja yang datang dalam nama Tuhan
(37-38). Tetapi bagi para pemimpin agama, pujian terhadap Yesus
terlalu berlebihan. Maka mereka meminta Dia untuk menghentikan
pujian murid-murid-Nya (39). Namun Yesus, yang ingin memasuki
Yerusalem dengan menyatakan diri sebagai Mesias, menolak
permintaan mereka. Memang sebelumnya Ia menolak sebutan Mesias
secara terbuka, sehingga Ia menyebut diri-Nya Anak Manusia.
Tetapi saatnya sudah semakin dekat, saat penggenapan nubuat
mesianik, saat Ia menyatakan diri sebagai Raja yang dijanjikan.
Ia harus dimuliakan sebagai Mesias pada saat itu. Walaupun
pengikut-Nya berhenti memuliakan Dia, batu-batu akan menggantikan
mereka, berteriak mengagungkan Dia (40) karena Ia datang sebagai
Mesias, yang dari Allah.


Maka terbagi dualah sikap orang pada saat itu, sebagian memuji Dia
dan sebagian menjadi oposisi. Begitu pulalah sikap orang sampai
saat ini terhadap Yesus. Mereka yang mengakui kemesiasan-Nya,
akan menyembah Dia. Tetapi mereka yang menolak Dia, tidak akan
pernah mengakui bahwa Dialah Juruselamat yang datang dalam nama
Tuhan. Termasuk kelompok yang manakah Anda?

Scripture Union Indonesia © 2017.