Mesias dan kaum tersingkir

Lukas 4:14-30

Perikop ini memuat tema utama Injil Lukas, yakni misi pelayanan Yesus
untuk "menyampaikan kabar baik kepada orang miskin" sebagai
penggenapan dari Yes. 61:1-2 (18-21). Tema utama ini melandasi
seluruh tindakan dan ajaran Yesus yang Lukas tuturkan di dalam
Injilnya.


Yesus adalah Mesias, yang diurapi dan diutus Allah untuk melaksanakan
misi penyelamatan Allah. Dengan tegas Ia memproklamirkan diri
ketika menyatakan bahwa, "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia
telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada
orang-orang miskin. Ia telah mengutus Aku." Tugas "menyampaikan
kabar baik" terdiri atas empat kegiatan (18-19), yang sekaligus
menjelaskan siapa yang dimaksud dengan "orang miskin", yakni
mereka yang "tertawan, buta, dan tertindas". Dalam masyarakat
zaman itu, yang termasuk di dalamnya adalah orang-orang yang
tersisih, terkucil, tanpa status sosial, dan tanpa kuasa.


Yesus memberitakan "pembebasan" kepada yang tertawan dan tertindas,
(19 a, c). Dalam konteks Injil Lukas pembebasan selain arti
rohani (pengampunan dari dosa), juga bermakna sosial. Ia
menghadirkan "tahun rahmat Tuhan" (19 d). Ungkapan ini sering
dipakai untuk tahun Yobel (Im. 25:10), yakni tahun pembebasan
bagi kaum miskin yang ditindas oleh sebab utang-utang mereka.
Kepada yang buta, Yesus membawa penyembuhan (19 b), baik dari
kebutaan fisik (bdk. Luk. 18:35-43) maupun kebutaan rohani.
Mereka yang buta rohani akan melihat "terang keselamatan dari
Tuhan" di dalam Yesus (Luk. 1:78-79; 2:29-32; 3:6). Yesus membawa
kabar baik Kerajaan Allah, tidak terbatas untuk orang Yahudi
saja, tetapi juga untuk orang bukan Yahudi, seperti yang telah
dirintis oleh nabi Elia dan Elisa (25-27).


Hidup dan tindakan Yesus adalah kepedulian dan campur tangan Allah
menyelesaikan masalah-masalah manusia.


Renungkan: Yesus, Sang Juruselamat, menganugerahkan
pengampunan dosa dan kesembuhan bagi semua orang.

Scripture Union Indonesia © 2017.