Kehancuran segera datang

Yeremia 12:7-17

Mengapa Allah sedemikian murka terhadap umat-Nya sendiri
sampai-sampai Ia mengungkapkan itu dengan empat kata yang sangat
keras? Allah akan meninggalkan, membuang, menyerakkan ke tangan
musuh, dan membenci Yehuda (7-8). Ini bukan karena Allah
sewenang-wenang, tetapi karena sedih dan marah bahwa umat-Nya
membalas kasih-Nya dengan menentang-Nya (7-13). Para pemimpin
umat seperti singa yang mengklaim penguasa atas Tanah Perjanjian,
seperti burung buas memangsa umat, dan seperti gembala yang
menjarah kebun dan ladang pemiliknya. Kesedihan Tuhan memuncak
menjadi murka sebab tiada yang peduli akan kejahatan yang besar
itu (11). Ketika berkat Allah ditarik, semua usaha umat Israel
menjadi sia-sia. Bukan saja kekalahan militer, juga penderitaan
ekonomi, akan mereka tanggung.


Bahwa hukuman Tuhan adil terbukti melalui dijatuhkannya hukuman berat
atas bangsa-bangsa yang menjarah Israel. Bangsa-bangsa itu juga
akan ditawan dan karenanya Israel terlepas dari cengkeraman
mereka. Kepada mereka ini Allah juga berbelas kasih dengan
memberikan kesempatan untuk bebas kembali serta berkembang
bersama bangsa Israel, apabila mereka mengakui dan menyembah
Allah sebagai Yang Hidup, serta meninggalkan ilah mereka semula,
yaitu Baal (14-17).


Terhadap umat-Nya Allah menjalankan seluruh tindakan dan
kebijaksanaan-Nya, atas dasar perjanjian-Nya. Terhadap orang yang
tidak termasuk umat-Nya, atas dasar hukum-hukum keadilan-Nya.
Dalam zaman PB ini, bagaimana respons orang-orang terhadap Injil
Yesus Kristus akan menentukan nasib kekal mereka.


Doaku: Ampuni kami, Tuhan, kalau kami yang seharusnya menjadi
alat anugerah-Mu, justru sering menjadi batu sandungan melalui
ketidakpedulian kami bahkan lewat perbuatan kami yang sama
jahatnya dengan orang-orang yang tidak mengenal-Mu.

Scripture Union Indonesia © 2017.