Takjub akan hikmat Allah

Roma 11:25-36

Kapan terakhir kali Anda memuji Allah dari hati yang takjub
terhadap-Nya? Sesering apa Anda memuji Tuhan karena ketakjuban?
Bagaimana biasanya Anda berespons terhadap masalah-masalah teologis
yang sulit?


Perikop ini akhir bagian pertama surat Roma (ps. 1-11) yang membahas
tentang tindakan penyelamatan Allah terhadap manusia yang binasa.
Bagian ini menyelesaikan masalah pelik tentang pemilihan dan anugerah
(ps. 9-11); juga tentang penyelamatan Israel yang sudah menolak
Kristus. Injil adalah rahasia Allah. Keselamatan yang Allah singkapkan
itu memang di luar jangkauan pengertian manusia (25). Di hadapan
pemaparan rahasia Allah itu, kita akan dibuat takjub bahwa Allah
sanggup menaklukkan kekerasan dan kegelapan hati untuk akhirnya justru
menjadi bagian dari penggenapan rencana keselamatan-Nya. Ini tampak di
dalam tiga unsur kebenaran rahasia Injil sehubungan dengan masalah
pelik dalam pasal 9-11 ini.


Pertama, kekerasan hati Israel menyebabkan bangsa-bangsa yang
tadinya tidak termasuk umat Allah boleh mengalami pilihan dan anugerah
Allah juga (25). Kedua, meski Israel menyeterui Kristus, Allah setia
dan tetap memperhitungkan mereka sebagai kekasih-Nya (28). Ketiga,
atas dasar kesetiaan Allah, Ia memelihara mereka dan menyiapkan mereka
agar sesudah waktu untuk bangsa-bangsa asal kafir mengenal Kristus
genap (25b), mereka akhirnya diselamatkan juga (26). Ketidaktaatan
Israel menjadi batu loncatan bagi Allah menunjukkan kemurahan-Nya bagi
bangsa-bangsa bukan Yahudi. Kemurahan-Nya kepada orang-orang bukan
Yahudi menaklukkan kekerasan hati Israel sehingga bangsa itu kelak
akhirnya diselamatkan karena mengakui Mesias yang sama, yaitu Yesus
Kristus.


Bersyukur: Keselamatan yang kita terima itu lahir dari
hikmat, pengetahuan, keputusan, pikiran, kemurahan Allah yang tak
terselami. Ia sungguh Pencipta, Pemelihara, Penyelamat yang ajaib dan
patut kita puji selama-lamanya.

Scripture Union Indonesia © 2017.