Tinggal dalam Yesus

Yohanes 15:1-8

Dalam Perjanjian Lama, Israel disebut sebagai kebun anggur milik
Allah yang dipelihara dan dijaga oleh-Nya, namun ternyata Israel
menghasilkan buah-buah anggur yang tidak manis (Yes. 5:1-7). Israel
gagal menyenangkan Allah karena mereka memilih untuk bersekutu dan
berselingkuh dengan dewa dewi bangsa-bangsa kafir.


Yesus mengajarkan kepada para murid, bahwa Dialah Pokok Anggur yang
benar, Israel yang sejati yang memuaskan hati Allah. Kini para murid
Yesus, yaitu cikal bakal gereja (band. Mat. 16:18) dipilih Allah
untuk menghasilkan buah bagi kemuliaan-Nya, yaitu hidup yang menjadi
berkat untuk sesama manusia. Untuk itu, gereja dan setiap orang
Kristen harus bergantung penuh kepada Yesus seperti rantingranting
tinggal dalam Pokok Anggur yang benar (Yoh. 15:5). Gereja hanya
mungkin berhasil kalau tetap melekat sebagai ranting kepada Pokok
Anggur itu dan menerima kehidupan dari-Nya. Di luar Kristus, gereja
tidak memiliki daya apa pun untuk bertumbuh dan tidak akan mampu
menghasilkan buah, bahkan gereja akan mati sehingga tidak memiliki
fungsi apa pun selain dibuang dan dibakar (ayat 5-6). Ibarat
rantingranting yang melekat pada Pokok Anggur, gereja yang tinggal
dalam persekutuan yang hidup dengan Kristus dan menjadikan-Nya
sebagai pusat hidupnya pasti akan menghasilkan "buah-buah" yang
berkenan di hadapan-Nya (ayat 1-2). Sebab Allah Bapalah yang
memelihara pertumbuhannya dan membersihkan penghalang
ranting-ranting ini berbuah.


Bagaimana caranya orang Kristen dapat tetap melekat pada sumber
kehidupan, yaitu Kristus? Dengan membiarkan firman-Nya menjadi pusat
hidupnya (ayat 7). Gereja dan orang Kristen yang demikian akan
menghasilkan buah-buah rohani dan perbuatan baik yang memuliakan
Allah. Apa pun yang dilakukan gereja dan orang Kristen, sesuai
dengan janji Kristus, maka doa-doanya akan terkabul (ayat 7b).


Renungkan: Gereja dan orang Kristen yang hidup dan berbuah
adalah mereka yang berpusatkan Kristus.

Scripture Union Indonesia © 2017.