Sumber Air Hidup

Yohanes 4:1-14

Orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria (ayat 9b) karena di
mata orang Yahudi, orang Samaria adalah ras yang tidak murni.
Dulu, ketika Asyur menghancurkan kerajaan Israel (Utara), penduduk
Samaria dicampur dengan orang-orang dari bangsa jajahan Asyur yang
lain. Akibatnya terjadi kawin campur dan sinkretisme agama.


Untuk orang-orang yang dibenci oleh bangsa-Nya, Yesus sengaja
mengunjungi mereka (ayat 4) agar dapat menawarkan Air Hidup untuk
memuaskan dahaga rohani mereka. Melalui percakapan dengan seorang
perempuan Samaria yang datang ke sumur Yakub untuk menimba air
minum, Tuhan Yesus menawarkan Air Hidup itu kepadanya (ayat 10).
Air minum hanya melepaskan kehausan sementara karena harus diminum
terus-menerus. Air Hidup yang ditawarkan Tuhan Yesus akan
menyegarkan jiwa, bukan hanya sementara melainkan sekali diminum
akan menjadi mata air yang memancar di kedalaman hati
selama-lamanya (ayat 14). Tawaran Tuhan Yesus kepada perempuan
Samaria ini merupakan tawaran kasih Allah yang diungkapkan kepada
semua orang, tanpa membedakan suku, gender, dan status. Selain
termasuk suku Samaria yang dibenci orang Yahudi, statusnya sebagai
perempuan adalah rendah di mata orang Yahudi. Terlebih lagi, tidak
pantas seorang perempuan yang tidak terhormat berbicara dengan
seorang Rabi (Guru).


Seperti perempuan Samaria itu, kita sebagai orang-orang zaman modern
ini pun memiliki banyak dahaga hidup yang kita coba atasi dengan
berbagai cara pemuasan. Pengalaman menyatakan bahwa tidak ada hal
apa pun, apalagi dosa yang dapat mengisi kekosongan dalam hidup
kita. Hanya Yesus, Sumber Air Hidup dan Pemuas kebutuhan hidup
terdalam yang dapat mengisi dan memberi arti bagi hidup ini.
Berbaliklah kepada-Nya dan izinkan Dia mengisi hidup Anda dengan
hidup-Nya sendiri.


Responsku:
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________

Scripture Union Indonesia © 2017.