Pemeliharaan Tuhan bagi Misi Injil

Kisah 18:1-17


Pengabaran Injil bisa dihalangi dengan keras. Pengabar Injil
bisa ditentang dan ditolak. Akan tetapi, rencana Allah tidak
bisa gagal. Ia akan memakai berbagai cara untuk memelihara misi
penyelamatan tak terhenti.


Allah memelihara misi pengabaran Injil yang dilakukan Paulus melalui
beberapa cara. Pertama, Allah memberikan Paulus kepekaan untuk
mengetahui kebutuhan orang-orang di sekelilingnya. Kepekaan
Paulus juga terlihat saat ia sendiri yang menanggung biaya
pelayanannya. Ia tidak membebankannya kepada orang-orang percaya
yang pernah ia layani. Sungguh teladan yang luar biasa! Untuk
itu, ia bekerja sebagai tukang kemah yang juga dilakukan oleh
Akwila dan Priskila (ayat 2-3). Kedua, Roh Kudus menguatkan
Paulus dengan visi adanya umat pilihan yang harus diselamatkan
di kota Korintus. Visi ini membuat ia tidak meninggalkan kota
tersebut, walaupun Injil Kristus ditentang oleh orang-orang
Yahudi yang ada di Korintus (ayat 6-8,12-17). Ketiga, Allah
melindungi Paulus dari ancaman para musuhnya sehingga ia dapat
tinggal delapan belas bulan lamanya untuk mengajar umat dan
melayani pekerjaan Tuhan (ayat 10-11).


Ada dua teladan Paulus yang dapat kita ikuti. Pertama, bergantung
penuh kepada pemeliharaan Tuhan untuk mencukupi kebutuhan
pelayanan, bukan kepada manusia. Akibatnya, pelayanan kita tidak
dikendalikan orang lain. Kedua, kita perlu belajar peka akan
kebutuhan orang lain. Jangan sampai pelayanan kita dikendalikan
oleh rasa suka atau tidak suka terhadap sikap atau jenis orang
tertentu. Hal yang paling penting adalah senantiasa meminta
pimpinan Tuhan yang jelas melalui firman dan doa untuk visi
pelayanan. Kalau Tuhan sudah menetapkan pimpinan-Nya, kita boleh
meyakini bahwa rintangan apa pun akan dapat kita atasi.


Renungkan:
Hati yang tulus untuk dipakai Tuhan, kepekaan akan kebutuhan di
sekitar kita, dan ketaatan pada pimpinan Roh Kudus adalah kunci
kesuksesan pelayanan kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.