Peneguhan hamba Tuhan

2Raja 2:15-25


Dalam setiap alih kepemimpinan biasanya muncul pertanyaan
siapakah orang yang paling tepat menggantikan pemimpin yang
lama. Pertanyaan ini mencuat bisa dikarenakan oleh pamor
pemimpin lama yang masih disegani sementara kemampuan calon
pemimpin baru tersebut belum teruji.


Nabi Elia sudah terangkat ke surga. Elisa sudah ditetapkan menjadi
nabi penggantinya. Semua itu adalah penetapan Allah yang
berdaulat dan berhikmat. Namun, para pengikut Nabi Elia belum
melihat hal itu. Itulah sebabnya, mereka pun berniat mencarinya.
Mereka memuja Nabi Elia dan menganggapnya sebagai nabi besar
yang tidak tergantikan. Maka, Elia harus ditemukan agar dapat
dikuburkan di Israel. Dengan berbuat demikian berarti mereka
meragukan pernyataan Tuhan yang telah mengangkat Nabi Elia ke
surga (ayat 11,16-18).


Dua peristiwa yang dicatat di perikop hari ini menjadi peneguhan
akan kenabian Elisa. Pertama, kuasa dan kasih Allah yang ada
pada Elia kini ditunjukkan oleh Elisa. Sebagaimana Elia dulu
peduli kepada janda di Sarfat akan bahaya kelaparan yang
dialaminya, demikian pun sekarang Elisa peduli kepada rakyat
biasa yang mengalami kesulitan hidup sehari-hari (ayat 19-22).
Kedua, Tuhan sendiri menyatakan peneguhan-Nya terhadap Elisa
dengan menghajar orang-orang yang meragukan bahkan menghina
hamba-Nya (ayat 23-25). Orang-orang di sini bukan anak kecil
melainkan pemuda-pemuda (bhs. Ibr. naar) yang sudah cukup umur
untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.


Bukti seseorang adalah hamba Tuhan bukan penonjolan diri akan
kehebatannya, melainkan kehadiran kuasa dan kasih Allah yang
nyata di dalam dirinya. Sikap dan tutur kata yang lahir dari
karakter ilahi merupakan tanda yang jelas dari orang
pilihan-Nya.


Renungkan:
Hamba Tuhan sejati nyata dari sikap, perkataan, dan
pengajarannya yang meneladani hidup Tuhan Yesus.

Scripture Union Indonesia © 2017.