Suksesi kepemimpinan dalam pelayanan

2Raja 2:1-14


Pelayanan adalah hal yang serius dan mulia. Tidak sembarang
orang boleh melayani Tuhan. Hanya Tuhan yang berhak memilih
dan menetapkan hamba-hamba-Nya. Elisa adalah calon pengganti
Nabi Elia yang telah Tuhan pilih dan persiapkan (Lihat 1Raj.
19:19-21). Elisa pun sudah mengikuti dan belajar dari hidup dan
karya Nabi Elia. Sekarang waktunya sudah tiba bagi Elia untuk
menyerahkan tongkat kenabiannya kepada Elisa. Apakah Elisa telah
siap untuk menerimanya?


Berita tentang maksud Allah yang hendak memanggil Elia pulang
kepada-Nya tanpa melalui kematian fisik telah menjadi rahasia
umum (ayat 2Raj. 2:3,5,7). Itu sebabnya Elisa tidak ingin
ditinggalkan menjelang detik-detik terakhir hidup Elia,
meskipun Elia mencoba membujuknya agar mereka berpisah di Gilgal
(ayat 2,4,6). Perjalanan dari Gilgal ke Sungai Yordan membawa
dampak yang besar bagi keduanya. Bagi Elisa, perjalanan itu
membuka matanya untuk melihat kedahsyatan kuasa Tuhan, Allah
Israel yang dilayaninya (ayat 11-14). Jika selama ini Elisa
mengenal Allah melalui pengajaran Elia saja, maka peristiwa di
sungai Yordan ini telah mengubah pandangannya tentang Dia. Elisa
semakin menyadari kebutuhannya bergantung penuh pada Allah untuk
dapat menggantikan Elia melayani Dia (ayat 14). Bagi Elia,
kesetiaan dan kesungguhan Elisa ingin menjadi hamba Allah
menjadi semakin teruji dengan kesediaan Elisa mengikutinya dari
Gilgal sampai ke Sungai Yordan. Bahkan permintaan Elisa akan roh
Elia pun menyatakan keseriusannya (ayat 9-10).


Tuhan yang sudah memilih dan menetapkan seseorang untuk melayani
Dia, pasti juga akan mempersiapkan hamba-Nya. Ada waktunya kita
belajar dari mereka yang lebih dahulu melayani, yaitu para
senior kita. Namun, yang jauh lebih penting adalah Tuhan Yesus
sendirilah yang harus terus menerus menjadi Guru Agung kita.


Renungkan:
Pekalah akan peran Anda pada zaman ini dan sambutlah pembentukan
Allah atas hidup Anda.

Scripture Union Indonesia © 2017.