Hati yang peka.

Matius 14:13-21

Yesus peka akan keadaan orang banyak. Mereka kekurangan makanan.
Timbullah belas kasihan Yesus. Jika pada Markus 6:34 belas
kasihan Yesus timbul karena orang banyak seperti domba tanpa
gembala, di sini belas kasihan Yesus muncul karena kebutuhan
fisik. Orang banyak tidak mempunyai makanan. Yesus juga peka
akan pendengar-pendengar-Nya. Meski jumlah mereka banyak, Ia
masih memiliki waktu dan kesempatan untuk berbicara dan melayani
mereka secara pribadi.


Siapa yang harus memberi mereka makan? Yesus melibatkan para murid.
Yesus berhati peka, dan Ia ingin para murid-Nya pun peka bahkan
sedia memberi. Murid-murid hanya memiliki lima roti dan dua
ikan. Jelas tidak cukup untuk lebih lima ribu orang (ayat 21).
Masih dibutuhkan sedikitnya 5000 roti dan 5000 ikan. Jumlah yang
mustahil. Akan tetapi, di hadapan Yesus bukan jumlah yang
membuat mustahil atau tidak. Segala hal yang dipersembahkan
kepada-Nya, diterima-Nya, diberkati, dilipatgandakan. Hasilnya?
Lima roti dan dua ikan yang telah diberkati Yesus itu membuat
semua orang kenyang. Bahkan ada sisa 12 bakul.


Tidak cukup kita memiliki Yesus, kita harus juga membagi keberkatan
dalam Yesus itu kepada sesama kita yang berkekurangan. Terlibat
dalam berbagai pelayanan rohani memang baik, tetapi itu tidak
boleh membuat kita beralasan untuk mengabaikan kebutuhan dalam
hal materiil yang dialami banyak orang di sekitar kita. Krisis
berkepanjangan di Indonesia menyebabkan banyak saudara-saudara
kita kekurangan gizi dan nutrisi. Berilah mereka makan. Caranya?
Salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan yang
memberdayakan mereka sehingga terbuka kesempatan untuk mencari
makanan sendiri. Tanpa pemberdayaan ini mereka akan terus
kelaparan.


Renungkan:
Masihkah ada potensi dan milik yang Anda genggam sendiri dan
tidak rela Anda serahkan untuk Yesus pakai memberkati orang
lain?

Scripture Union Indonesia © 2017.