Tahun baru lagi! Usia dunia bertambah satu tahun lagi. Biasanya
pertambahan usia erat kaitannya dengan pertumbuhan. Jika
demikian, apa yang bertumbuh pada diri Anda sepanjang tahun yang
lalu? Bertumbuh adalah hal yang wajar terjadi pada semua makhluk
hidup. Bila sudah tidak ada pertumbuhan berarti mati. Mungkin
Anda tidak lagi bertumbuh secara fisik. Mungkin Anda juga
berhasil menstabilkan berat badan dan proporsi bentuk tubuh
dengan diet. Namun ada hal-hal lain yang harus terus bertumbuh,
tidak boleh berhenti. Pikiran kita harus selalu diisi oleh dan
mengolah data-data eksternal agar hidup kita informatif. Hati
kita memerlukan siraman kasih dan perasaan-perasaan lain yang
menunjang serta menyegarkan mental kita.
Yesus yang masih remaja secara fisik mengalami pertumbuhan (ayat
40). Seiring dengan pertumbuhan fisik-Nya, sebagai manusia Yesus
juga mengalami pertumbuhan intelektual dan mental (ayat 40). Hal
itu ditunjukkan lewat kemampuan-Nya berdialog dengan para alim
ulama di bait Allah. Semua orang heran dengan kecerdasan-Nya
(ayat 46-47). Namun, hal yang lebih utama yang ditonjolkan Lukas
adalah pertumbuhan kerohanian-Nya yang dikatakan bahwa Ia
semakin dikasihi Allah, dan juga dikasihi manusia (ayat 52).
Artinya, secara relasi sosial pun Yesus bertumbuh.
Diusia-Nya yang masih remaja, seperti kebanyakan remaja lainnya,
Yesus bertumbuh pada segala aspek kehidupan-Nya. Karena itu
sudah seharusnya kita, pengikut-pengikut-Nya, meneladani Dia
dalam hal bertumbuh. Setiap aspek dalam kehidupan kita pun
harus diperhatikan dan diberi kesempatan untuk bertumbuh,
sehingga kita seperti Yesus yang “semakin bertambah hikmat-Nya
dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan oleh manusia.”
Renungkan:
Anak-anak Tuhan harus bertumbuh dalam segala aspek supaya
hidupnya semakin menyukakan hati Allah dan semakin menjadi
berkat bagi sesama.