Kualifikasi yang paling utama.

1Samuel 16:1-23
Minggu ke-9 sesudah Pentakosta

Perbedaan antara negara yang demokratis dengan yang tidak
terletak bukan pada perangkat kenegaraan dan partai yang ada,
atau dipilih atau tidaknya si pemimpin. Perbedaan terletak pada
siapa yang memilih. Pada tipe negara yang pertama seorang
pemimpin dipilih oleh rakyat, sementara pada tipe kedua oleh
kroni, orang bayaran, atau bahkan oleh diri sendiri, walaupun
kualifikasinya tidak memadai.


Tetapi, untuk monarki Israel waktu itu, raja dipilih hanya
berdasarkan kualifikasi penting berikut: pemilihan dan penyertaan
Allah (band. 10), dan hati yang mau mengikut dan taat kepada
Allah (ayat 7). Raja hanya raja selama kualifikasi ini terpenuhi.
Dan tidak seperti pada bangsa-bangsa lain, hak menjadi raja bisa
dicabut oleh Allah.


Ayat 13 adalah pemunculan perdana Daud dalam narasi kitab ini, dan
Daud muncul dengan kualifikasi yang luar biasa. Walau ia anak
paling bungsu dan paling muda, tetapi tokoh-tokoh lain di dalam
nas ini tidak punya kualifikasi di atas. Termasuk Abinadab, yang
keelokan parasnya sempat memukau Samuel (ayat 8-9), dan kakak-
kakak Daud yang lain (ayat 10). Yang terutama, termasuk pula
Saul, yang kehilangan kualifikasinya sebagai raja ketika Roh
Tuhan meninggalkannya karena ketidaktaatan dan kini diganggu oleh
roh jahat yang diizinkan Tuhan (ayat 14).


Roh Tuhan berkuasa atas Daud (ayat 13), dan ia dikenal dan diakui
sebagai orang yang disertai Tuhan (ayat 18b). Saul masih menjadi
raja secara de facto, tetapi Daud yang diurapi telah muncul,
berkembang menjadi orang yang punya kelebihan yang lain (ayat
18), dan bahkan dikasihi Saul (ayat 20-23). Tetapi perjalanan
Daud masih panjang, dan Allah masih terus membentuk dirinya dan
bangsa Israel agar dapat mengerti pilihan Allah ini.


Renungkan:
Pilihan Allah berarti ketaatan dan penyerahan diri. Pilihan itu
juga berarti pembentukan, agar kita menjadi layak untuk melakukan
pelayanan yang telah Ia tentukan untuk kita lakukan.

Scripture Union Indonesia © 2017.