Kebahagiaan orang benar (ayat 2).

Mazmur 37:21-40
Minggu Paskah 7

Di dua bagian terdahulu kita telah melihat bagaimana pemazmur
mengajar orang benar untuk tidak marah karena kesuksesan dan
kemakmuran orang fasik. Bagian ketiga (ayat 23-29) masih
meneruskan pokok-pokok pikiran dari dua bagian sebelumnya,
tetapi dengan fokus yang agak berbeda. Kalau bagian pertama
didominasi oleh panggilan kepada orang benar untuk bersandar dan
berlindung kepada Tuhan, dan bagian kedua menitikberatkan pada
kesia-siaan usaha orang fasik, bagian ketiga sekarang memusatkan
perhatian pada Tuhan dan perlindungan-Nya atas orang benar.


Tuhan menjaga orang benar sehingga walaupun mereka dapat "jatuh"
mereka tidak akan sampai tergeletak (ayat 23-24). Tuhan juga
mencukupi kebutuhan mereka dan bahkan dari kecukupan itu mereka
dapat memberi dengan murah hati (ayat 25-26). Bagian ini ditutup
dengan panggilan ajakan untuk menjauhi kejahatan dan melakukan
kebaikan karena Tuhan adalah Tuhan yang "mencintai hukum". Juga
terdapat penegasan tentang orang benar yaitu bahwa mereka akan
mewarisi negeri (ayat 27-29). Siapa saja orang benar yang akan
mewarisi negeri? Orang-orang yang mulutnya mengucapkan hikmat,
yang lidahnya mengatakan hukum, yang hatinya dituntun oleh
Taurat Allah (ayat 31), dan yang hidupnya senantiasa menantikan
Tuhan dan mengikuti jalan-Nya meskipun berada di tengah-tengah
ancaman orang fasik (ayat 32-34).


Jika Anda tergoda oleh suatu pencobaan, bandingkanlah hasil akhir
orang benar dan orang fasik. Orang yang jatuh ke dalam dosa,
sering kali disebabkan oleh kemalasan untuk tidak berpikir
panjang. Mata gelap, pikiran pendek, membuat orang begitu saja
membiarkan dirinya melakukan dosa.


Renungkan:
Pikiran dan pemahaman firman adalah hal utama dalam kehidupan.
Bangunlah kebiasaan baik mempelajari firman bila Anda ingin
memiliki ketahanan dan ketangguhan rohani.

Scripture Union Indonesia © 2017.