Menjamu Tamu yang mulia.

Imamat 3;7:11-21
Minggu ke-15 sesudah Pentakosta

Jenis kuran yang ketiga adalah makanan kudus (kurban shalom, kurban salam). Jenis kurban ini tidak dianggap sebagai yang paling kudus, karena sisanya bisa bisa dimakan baik oleh para imam maupun para pembawa kurban, bahkan diluar kemah pertemuan. Hanya bagian lemak tertentu yang dibakar dimezbah bagi Allah. Tujuan dari kurban ini adalah agar pembawa kurban bisa bersama-sama menikmati hidangan dengan imam, dan Allah dianggap sebagai tamu terhormat. Kurban ini juga bisa merupakan satu ucapan terimakasih, kurban sukarela, dan kurban pembayaran nazar. Meski bisa dipakai dalam perayaan publik (ayat 23:19), persembahan secara pribadi lebih sering menjadi alasannya.

Lemak dibakar bagi Allah. Didalam kehidupan manusia, lemak biasanya tidak dimakan. Namun, du sini justru lemak diinginkan Allah, dan semua lemak merupakan bagian Allah. Bangsa Israel tidak boleh memakan lemak ataupun darah di mana pun, bukan hanya di kemah pertemuan. Ini tidak berarti bahwa Allah menyukai rasa lemak, namun lemak disini dilihat sebagai simbol energi dan berkat. Pemberian lemak kepada Allah menunjukan keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi Allah. Jika kita melihat ayat 11, dikatakan bahwa kurban merupakan “santapan” bagi Allah. Namun, Allah Israel menginginkan kurban bukan untuk menyantapnya, melainkan kerena Ia mengaharapkan umatNya mengabdi dan menyembah Dia. Dalam ps 7:11-21, kita melihat ada penjabaran lebih jauh lagi mengenai kurban salam ini. Ada 4 jenis roti yang perlu disediakan sebagai sajian, dan kemudian imam akan memakan satu bagian dari setiap jenis roti tersebut, sebagai persembahan khusus bagi Tuhan. Demikian pula terdapat peraturan mengenai waktu untuk memakan sisa kurban, serta mengenai masalh najis dan tidak najis berkenaan dengan orang yang memakan kurban. Meskipun Allah adalah “tamu”, Ialah yang utama dan menentukan keseluruhan acara makan bagi kita.

Renungkan: Hari ini biarlah anda mengingat bahwa Allah hadir senantiasa bersama Anda sebagai Tamu yang terhormat. Hormatilah Dia dengan semarak kekudusan.

Scripture Union Indonesia © 2017.