Mengasihi dalam kebenaran.

2 Yohanes 1-3
Minggu Advent 1

Surat ini ditujukan kepada "Ibu yang terpilih dan anak-
anaknya". Ungkapan ini digunakan sebagai personifikasi bagi
gereja, dalam hal ini salah satu gereja lokal yang berada di
bawah asuhan Yohanes. "Anak-anaknya" adalah anggota-anggota
jemaat. "Saudaramu yang terpilih" (ayat 13) adalah gereja
tetangga, tempat Yohanes berada, dan "anak-anak saudaramu"
adalah anggotanya. Pemakaian istilah "terpilih" (ayat 1, 13)
menunjukkan penuhnya anugerah Allah bagi umat-Nya.


Dalam salam pembuka, rasul Paulus dan penulis Perjanjian Baru
lainnya tidak menggunakan kata "salam" (Yun. chairein) yang
sifatnya umum, tetapi menggantinya dengan charis (kasih
karunia), yang mempunyai makna kristiani. Salam pembuka yang
digunakan Yohanes di sini sangat khas. Pertama, Yohanes
menyisipkan kata "rahmat" sesudah "kasih karunia". Kedua kata
ini merefleksikan kasih Allah: kasih karunia (anugerah) bagi
yang berdosa dan tidak layak, rahmat (belas kasihan) bagi
yang miskin dan tak berdaya. Kedua, Kristus disebutnya
sebagai "Anak Bapa", suatu hal yang ditekankan Yohanes dalam
kristologinya. Manusia Yesus bukan hanya Juruselamat
(Mesias), tetapi juga Anak Allah Bapa. Dengan mengulang kata
"dari" di depan Yesus Kristus, Yohanes menekankan kesetaraan
Anak dan Bapa sebagai sumber segala berkat. Ketiga, Yohanes
menekankan "kebenaran dan kasih", dua ciri utama kehidupan
Kristen. Kasih Yohanes yang mendalam terhadap jemaatnya
terungkap dalam kalimat pertama, "yang benar-benar aku
kasihi". Akar kata "benar-benar" sama dengan "kebenaran"
(Yun. aletheia), yang disebutkan empat kali dalam 1-3. Yesus
adalah Kebenaran (Yoh. 14:6), Roh Kudus adalah Roh Kebenaran
(Yoh. 14:15-17), dan firman Allah adalah kebenaran (Yoh.
17:17). Maka, umat yang mengasihi adalah umat yang mengenal
Yesus Kristus (ayat 1Yoh. 5:20) dan mengalami kuasa Roh Allah
yang diam di dalamnya (ayat 1Yoh. 3:24).


Renungkan:

Jika kebenaran menyertai kita selama-lamanya dan Yesus adalah
Kebenaran, maka ucapan salam "kasih karunia, rahmat, dan
damai sejahtera akan menyertai kita", bukan menyatakan
harapan, melainkan keyakinan yang penuh kepastian!

Scripture Union Indonesia © 2017.