Kekuatan ingatan.

Mazmur 86
Minggu Ke-22 sesudah Pentakosta

Paling tidak ada 2 hal yang dapat membuat seseorang melupakan
Allah: (a) Jika keadaan terlalu menyenangkan, atau sebaliknya
(b) jika keadaan terlalu menyedihkan.


Mazmur ini merupakan doa yang dapat menjadi model bagi kita di
dalam situasi yang sulit. Bukannya tenggelam dalam ketakutan
karena nyawanya diancam (ayat 14), pemazmur melakukan hal-hal
yang luar biasa. Pertama, ia mengakui keberadaan dirinya yang
begitu malang (ayat 1b). Ini adalah tanda bahwa hubungan
pemazmur dengan Allah sangat bersentuhan dengan pengalaman
hidup kita secara nyata. Kedua, ia berdoa kepada Allah (ayat
2-7) agar dilepaskan dari jerat maut. Ia bukan hanya percaya
bahwa Allah bisa menolong, tetapi kini meminta agar Allah
bergegas mengulurkan tangan-Nya. Permohonan ini merupakan
ciri orang yang percaya pada perjanjian kasih setia Allah.
Terjemahan dalam ayat 2a seharusnya berbunyi "...sebab aku
orang yang memiliki kasih setia." Sering munculnya penggunaan
kata ganti orang kedua "Mu" dan "Engkau", yang menunjuk pada
Tuhan, menimbulkan kesan bahwa pemazmur ingin Allah juga
terlibat dalam setiap masalah yang dihadapinya. Ketiga,
pemazmur mengakui bahwa Allah berkuasa serta unik (ayat 10).
Di tengah kondisinya, ia tidak melupakan kepercayaan
komunitasnya, bahwa kasih setia Allah besar bagi setiap orang
yang percaya pada-Nya (ayat 5, 13, 15). Keempat, kita melihat
bahwa pemazmur tidak sekadar berdoa supaya masalahnya
selesai. Ia lebih maju selangkah lagi dengan meminta agar
Tuhan mengubah hatinya semakin mengasihi Dia (ayat 11). Ini
adalah tanda bahwa pemazmur tidak memanipulasi Allah untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia tidak mengasihi Allah karena
Allah menolong dia. Sebaliknya, karena ia mengasihi Allah,
maka ia yakin bahwa Allah tidak akan membiarkan dia jatuh ke
tangan musuh. Kelima, pemazmur memuji-muji Allah karena Ia
selalu baik (ayat 12-13).


Renungkan:

Kadangkala kita dapat begitu tenggelam di dalam masalah kita,
sehingga Allah terlupakan. Tetapkan hati Anda hari ini untuk
senantiasa menengadah kepada-Nya dan mengingat kasih setia-
Nya. Kita dapat berdoa seperti pemazmur agar Allah
membulatkan hati kita untuk senantiasa takut akan Dia dalam
setiap situasi hidup kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.