Tumbuh mekar di jalan yang sukar.

Mazmur 37:12-25
Minggu ke-9 sesudah Pentakosta

Dunia yang fasik ini bukanlah habitat yang menyenangkan bagi
mereka yang berupaya menghidupi kebenaran. Pergumulan,
pertentangan, dan penderitaan merupakan bagian yang tak dapat
dipisahkan dari kehidupan orang benar. Hal inilah yang menjadi
sorotan Daud dalam perikop yang kita baca hari ini.


Melalui suatu perbandingan antara kehidupan orang benar dengan
orang fasik, Daud menyingkap fakta bahwa kehidupan orang benar
tidaklah terlepas dari ancaman orang fasik, namun tidak pernah
ditinggalkan oleh Tuhan (ayat 12-15); Mereka seakan-akan tidak
memiliki apa-apa namun memiliki segala sesuatu (ayat 16-19, 25),
bahkan mengalirkan berkat bagi banyak orang karena sikapnya yang
pengasih dan pemurah (ayat 21b, 26); Mereka bukanlah orang yang
senantiasa mampu berdiri tegak di tengah badai kehidupan, namun
tidak pernah dibiarkan sampai tergeletak sebab tangan Tuhan
menopangnya (ayat 23, 24). Hal ini berbeda dengan kehidupan orang
fasik. Mereka akan dilenyapkan, dikutuki Tuhan, binasa, dan habis
lenyap bagaikan asap (ayat 20, 22), tidak terkecuali bagi masa
depan dan anak cucu mereka (bdk. 28, 38). Rancangan kejahatannya
adalah suatu kebodohan di hadapan Tuhan dan akan menimpa diri
mereka sendiri (ayat 12-15). Harta milik yang diperolehnya dengan
cara yang tidak jujur tidak berarti apa-apa sebab Tuhan akan
mematahkan kekuatan mereka dan membinasakan mereka (ayat 16, 17,
20).


Melalui Mazmur ini kita dapat mempelajari bahwa kita sebagai
Kristen yang sudah menerima kebenaran dari Tuhan, perlu menyadari
bahwa: [1] Kita ada di bawah naungan perlindungan dan pemeliharaan
Tuhan, yang membatasi kekuatan orang fasik (ayat 12-15, 18-19, 23-
26). [2] Tidak perlu merasa iri hati terhadap keberhasilan orang
fasik, melainkan milikilah sikap hidup yang berkecukupan, puas
dengan apa yang kita miliki (ayat 16-19); dan [3] menyalurkan
berkat-berkat Tuhan yang sudah kita terima agar menjadi berkat
bagi orang lain (ayat 21b, 26).


Renungkan:
Bagaimanakah Anda hidup di tengah dunia yang fasik ini? Apakah
Anda merasa putus asa dengan kondisi seperti ini? Bagaimana
pemahaman kita hari ini tentang pemeliharaan Tuhan, kepuasan
hidup, dan panggilan untuk menjadi berkat mempengaruhi langkah
Anda?

Scripture Union Indonesia © 2017.