Memelihara persahabatan.

Amsal 27
Minggu ke-20 sesudah Pentakosta

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang meletihkan dan
menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai
nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa
cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu
bahkan bertumbuh bersama karenanya. (The Book of Virtues 1).


Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses
yang panjang, seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat
menajamkan sahabatnya (17). Persahabatan diwarnai dengan berbagai
pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-
dikecewakan, didengarkan-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua
ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk
menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan
diri menegur apa adanya (5). Sahabat tidak pernah membungkus
pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat
menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah (6). Proses dari
teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dan
kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan
barulah kita datang menemuinya (10). Persahabatan tidak dimulai
dari seorang yang memiliki motivasi mencari perhatian,
pertolongan, dan pernyataan kasih dari orang lain, tetapi justru
ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan
oleh sahabatnya. Kerinduannya adalah menjadi bagian dari
kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali
dengan sikap egoistis.


Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang
berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati
indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena
dikhianati sahabatnya. Beberapa hal seringkali menjadi penghancur
persahabatan antara lain: masalah bisnis, masalah UUD (ujung-
ujungnya duit), ketidakterbukaan, kehilangan kepercayaan,
perubahan perasaan antara lawan jenis, dan ketidaksetiaan. Tetapi
penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh
sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.


Renungkan:
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang
mementingkan diri sendiri.

Scripture Union Indonesia © 2017.