Madu dan racun.

Amsal 16:18-33
Minggu ke-7 sesudah Pentakosta

Kata-kata mempunyai kuasa untuk membangun atau menghancurkan,
menghibur atau menyakiti. Karena itu kata-kata dapat mendorong
seseorang melakukan tindakan-tindakan yang sangat terpuji, yang
berani sampai yang paling bodoh sekalipun. Ingatkah Anda asal
mula kerusuhan Ketapang? Itu hanyalah salah satu contoh betapa
kata-kata mempunyai kuasa yang luar biasa.


Karena itulah penulis Amsal perlu berbicara tentang kata-kata kepada
umat Allah. Kerinduan Allah adalah kata-kata anak-anak-Nya
hendaklah senantiasa seperti sarang madu bukan seperti madu (24).
Artinya di dalam perkataan mereka haruslah ditemukan madu yang
mempunyai banyak manfaat bagi manusia. Dengan kata lain hendaklah
perkataan mereka itu memberikan manfaat bagi sesamanya, jangan
malah sebaliknya menjadi racun yang menyebabkan kehancuran sesama
kita, lingkungan (27), dan tatanan sosial masyarakat (28).


Bagaimana agar kata-kata kita bermanfaat bagi sesama, lingkungan, dan
masyarakat? Kunci yang pertama terletak pada hati manusia (23).
Tepat seperti yang pernah diucapkan oleh Yesus (Mat. 12:34-37).
Karena itu hati manusia harus selalu diisi dengan norma-norma,
nilai-nilai, dan kebenaran-kebenaran Illahi agar menjadi bijak
dan berpengertian (21, 23). Itu semua bisa didapati di dalam
firman-Nya (20). Hati yang diwarnai oleh firman-Nya akan
menghasilkan 'madu' yang sangat berkhasiat bagi sesamanya (23).
Kunci yang kedua adalah sabar dan penguasaan diri (32). Kunci ini
mempunyai makna ganda: (1) kita harus sabar dan menguasai diri
sehingga tidak mengeluarkan kata-kata yang beracun, (2) ketika
orang lain mengeluarkan kata-kata beracun kepada kita, kita harus
mendengarkan dan menerimanya dengan sabar dan penguasaan diri,
sehingga kita bisa menaklukan kebencian dan sakit hati yang
merupakan dorongan yang kuat untuk melakukan tindakan-tindakan
yang bodoh dan tercela.


Renungkan:
Satu minggu yang lalu berapa kali Anda memberikan 'madu' dan
berapa kali Anda memberikan 'racun' kepada orang-tua, suami,
istri, anak, saudara, teman-teman sejawat, bahkan pembantu rumah
tangga Anda? Dari 2 kunci yang tersedia, manakah yang belum Anda
miliki? Apa yang akan Anda lakukan agar kunci itu dapat Anda
miliki?

Scripture Union Indonesia © 2017.