22Okt2015
Ajaran yang Membawa "Maut"
Ayub 22

Mencengangkan di mana pidato Elifas yang terakhir ini sungguh vulgar. Ia bagaikan seorang polisi yang memaksa dan menganiaya satu-satunya tersangka yang ada di tangannya. Sekonyong-konyong Elifas menghujani Ayub dengan pelbagai tuduhan, yang entah muncul dari mana. Kita tahu jelas tuduhan itu bertolak belakang dengan karakter Ayub (Ayb. 1). Sebagai seorang yang diperkenalkan sebagai sahabat Ayub,...

23Okt2015
Bukan "Allah" yang Kukenal
Ayub 23:1-24:25

Dua pasal ini menggambarkan iman, kejujuran, integritas, dan kegamangan Ayub. Dalam pasal 23 kita menjumpai bahwa Ayub percaya Tuhan berdaulat, bahkan atas kondisinya yang tak menyenangkan; Tuhan adil dan tidak berubah dan Ia akan mendengar perkaranya. Melalui berbagai pencobaan berat, Ayub tetap memiliki iman yang kokoh kepada Tuhan yang disembahnya.

Dalam baris yang sama kita melihat bahwa...

24Okt2015
Konsep Tuhan Tak Tergugat
Ayub 25

Pendeknya pidato terakhir Bildad ini mungkin karena dia sudah kehabisan kata-kata. Atau karena efektifnya pembelaan diri Ayub dan tak bercacatnya karakter dan imannya di tengah penderitaannya. Bildad kembali menekankan salah satu aspek pandangan simplistisnya, bahwa Tuhan pasti benar dan tak terjangkau oleh gugatan manusia, sedangkan manusia adalah makhluk berdosa yang tak berharga. Dalam kedua...

25Okt2015
Selama Tuhan Masih Beserta
Mazmur 41

Penderitaan karena sakit penyakit dan pengkhianatan orang terdekat merupakan dua penderitaan yang tidak mudah dijalani. Dalam mazmur ini, Daud mengalami keduanya secara bersamaan. Terkait penderitaannya karena sakit, Daud tetap percaya Tuhan "membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya" (4). Meski sakit, ia masih bisa berharap kesembuhan dari...

26Okt2015
Pergumulan Mendatangkan Kedewasaan
Ayub 26:1-27:23

Hari ini kita memikirkan kata-kata terakhir Ayub (pasal 26-31). Mengikuti ucapan-ucapan Ayub sejak awal kitab ini hingga akhirnya, kita mendapati ada dinamika dan pergeseran pendapat maupun emosi, seperti: kemarahan, ratapan, keteguhan hati, komitmen, hingga pengabdian iman. Ini kontras dengan kawan-kawannya yang memiliki pendapat yang kokoh sejak awal hingga akhir.

Dalam keadaan penuh masalah,...

27Okt2015
Takut akan Tuhan dan Jauhi Kejahatan
Ayub 28:1-29:25

Pasal 28 berbicara tentang kemustahilan hikmat ditemukan (12-14, 20-27) dan betapa berharganya hikmat (15-19). Dengan kata lain, walaupun hikmat nampaknya sulit ditemukan, sudah selayaknya segala daya upaya dikerahkan untuk menemukan hikmat itu.

Apakah hikmat? Seluruh pemahaman kita terhadap pergumulan Ayub nampaknya ditumpukan pada ayat 28. Pada akhirnya, apa yang kita cari dalam kehidupan...

28Okt2015
Hidup Murni di hadapan Tuhan
Ayub 30:1-31:40

Layaknya dalam persidangan, Ayub mengajukan pembelaannya yang terakhir. Pasal 31 memberikan gambaran yang tajam tentang identitas diri Ayub, setelah melalui pergumulan panjang di tengah penderitaannya dan berhadapan dengan teman-temannya yang bukannya menghibur malah menambah kesusahan hatinya.

Ayub memaparkan ulang pelbagai kesusahan yang dialaminya. Ia tak ragu menyebut Tuhan berperan...

Scripture Union Indonesia © 2017.